Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana proses perkembangan ekowisata di Desa Merbuh Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal dan apa saja faktor penghambat dan pendukung pemuda Karang Taruna Kaisar dalam pengembangan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses perkembangan ekowisata di Desa Merbuh Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, dan untuk mengetahui faktor penghambat serta pendukung pemuda Karang Taruna Kaisar dalam mengembangkan ekowisata desa.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam menganalisis peran pemuda Karang Taruna Kaisar dalam pengembangan ekowisata desa adalah teroi Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons dengan menggunakan skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency).
Hasil penelitian didapatkan 2 hasil temuan. Pertama proses perkembangan ekowisata desa di Desa Merbuh Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal merupakan hasil dari fungsi Karang Taruna Kaisar sebagai sistem sosial dalam melakukan peran berdasarkan skema AGIL. Dalam skema tersebut Karang Taruna Kaisar melakukan pengembangan ekowisata dengan cara menjalin kerjasama dengan beberapa pihak terkait, yang diharapkan agar ekowisata dapat berjalan. Kedua, Karang Taruna Kaisar menemui kendala dalam upaya pengembangan program ekowisata yaitu adanya keterbatasan dana, keterbatasan sarana prasarana penunjang ekowisata dan pandemi covid-19. Pemuda Karang Taruna Kaisar juga menjumpai faktor pendukung dalam pengembangan ekowisata yaitu dukungan dari subsistem sosial lain seperti masyarakat, pemerintah daerah setempat, penggerak Karang Taruna, pihak swasta dan lainnya berupa dukungan motivasi moril, dana dan perizinan pelaksanaan program.

ABSTRACT:
The problems studied in this research are about how the process of developing ecotourism in Merbuh Village, Singorojo District, Kendal Regency, and what are the inhibiting and supporting factors for the youth of Karang Taruna Kaisar in the development of ecotourism. The purpose of this study was to identify the process of ecotourism development in Merbuh Village, Singorojo District, Kendal Regency, and to determine the inhibiting and supporting factors of the Karang Taruna Kaisar youth in developing village ecotourism.
The research method used is a qualitative reseacrh method with a descriptive approach. Data collection techniques were carried out through observation, in-depth interviews, and documentation. The theory used in analyzing the role of Karang Taruna Kaisar youth in the development of village ecotourism is Talcott Parsons’ Structural Functionalism theory using the AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) scheme.
The results of the study obtained 2 findings. First, the process of developing village ecotourism in Merbuh Village, Singorojo District, Kendal Regency is the result of the function of the Karang Taruna Kaisar as a social system in carrying out roles based on the AGIL scheme. In this scheme, Karang Taruna Kaisar conducts ecotourism development by collaborating with several related parties, which is expected to make ecotourism work. Second, the Karang Taruna Kaisar encountered obstacles in efforts to develop ecotourism programs, namely limited funds, limited facilities for supporting ecotourism, and the COVID-19 pandemic. Youth Karang Taruna Kaisar also encountered supporting factors in the development of ecotourism, namely support from other social subsystem such as the community, local government, Karang Taruna movers, private parties, and others in the form of support for moral motivation, funds, and licensing for program implementation.