Alang-alang di tempat pelelangan ikan (TPI) Tawang Kendal : studi aktivitas peminta ikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Alfani, Faiza Nisfi (2022) Alang-alang di tempat pelelangan ikan (TPI) Tawang Kendal : studi aktivitas peminta ikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1806026046_Faiza_Nisfi_Alfani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (16MB)
Abstract
Alang-alang adalah orang-orang yang meminta hasil tangkap laut berupa ikan-ikan kecil yang tidak dapat dilelang kepada para nelayan kemudian dijual. Alang-alang biasanya adalah dari masyarakat kalangan bawah yang kebutuhan ekonomi keluarganya belum terpenuhi. Untuk itu, mereka mencari cara agar kebutuhannya dapat terpenuhi dengan menjual ikan-ikan kecil sisa hasil tangkapan nelayan yang tidak dilelang. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang berada di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Dalam penelitian ini untuk mengetahui lebih jauh peniliti akan membahas bagaimana aktivitas yang dilakukan alang-alang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang dan mengapa sebagian penduduk Tawang memilih menjadi alang-alang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan menganalisis aktivitas alang-alang dengan teori yang ada. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang, kemudian wawancara mendalam kepada informan, kajian pustaka dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah teori tindakan sosial Max Weber.
Hasil dari penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua teori tindakan sosial Max Weber yaitu Tindakan Rasional Instrumental dan Tindakan Tradisional. Alang-alang melakukan aktivitasnya sehari-hari diawali dengan menunggu dan memprediksi datangnya kapal, kemudian mereka memulai untuk meminta hasil tangkap nelayan menggunakan ember kecil, piring, maupun kantong plastik sebagai sarana meminta ikan kepada para nelayan. Setelah mendapatkan ikan yang dimaksud para alang-alang ini menjualnya kepada pembeli. Latar belakang atau alasan sebagian penduduk Tawang menjadi alang-alang diantaranya adalah menjadi alang-alang tidak memerlukan modal, sebagai tambahan penghasilan, tidak memiliki skill lebih, diluar usia produktif (lansia) masuk kedalam klasifikasi tindakan rasional instrumental dan aktivitas alang-alang yang sudah ada sejak dahulu dapat diklasifikasikan kedalam tindakan sosial tradisional.
ABSTRACT:
Alang-alang are people who ask fishermen for small fish that cannot be auctioned off and then sell them. Alang-alang are usually from the lower classes whose economic needs have not been met. For this reason, they are looking for ways to fulfill their needs by selling small fish left over by fishermen that are not auctioned. The Tawang Fish Auction Place is in Gempolsewu Village, Rowosari District, Kendal Regency. In this study, to find out more, the researchers will discuss how the activities carried out by alang-alang at the Tawang Fish Auction Place and why some residents of Tawang choose to become alang-alang.
In this study, researchers used qualitative research with a descriptive approach, and analyzed the activities of the alang-alang with existing theories. Data collection techniques by conducting observations at the Fish Auction Place Tawang, then in-depth interviews with informants, literature review, and documentation. The theory used to analyze this research is Max Weber's theory of social action.
The result of this study can be classified into two theories of social action by Max Weber, that instrumental rasional action and traditional action. The alang-alang carry out their daily activities starting with waiting and predicting the arrival of the ship, then they start to ask for the fishermen's catch using small buckets, plates, or plastic bags as a means of asking fishermen for fish. After getting the fish in question, alang-alang sell it to buyers. The background or reasons for some of the residents of Tawang to become alang-alang include being alang-alang is without requiring capital, as additional income, not having more skills can be classified into instrumental action, and existing alang-alang activities since old time can be classified into tradisional social action.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alang-alang; Tempat Pelelangan Ikan (TPI); Peminta; Tindakan Sosial |
Subjects: | 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 16 Sep 2023 07:31 |
Last Modified: | 16 Sep 2023 07:31 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21082 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year