Skripsi ini menganalisis tentang rekonstruksi nalar masyarakat terhadap stigma (studi di Desa Wotan dan Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati). Adanya stigma sebagai desa kriminal yang terdapat pada masyarakat Desa Wotan dan Baturejo ini cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Keberadaan stigma ini berdampak terhadap beberapa bidang dalam tatanan sosial yang ada di masyarakat. Beberapa dampak tersebut diantaranya dalam bidang sosial dan psikologi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat Desa Wotan dan Baturejo harus menentukan solusi atau alternatif lain agar dapat meminimalisir dampak dari adanya stigma tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi nalar masyarakat terkait dengan kasus stigma dan mengetahui dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan dari stigma ini.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang digunakan untuk menggambarkan dan menguraikan suatu hal apa adanya sesuai yang ada di lapangan. Penyajian informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencantumkan gambar dan kata-kata sehingga dapat memasukkan kutipan panjang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipatoris, wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan masyarakat Desa Wotan dan Baturejo sebagai pemilik stigma dan masyarakat luar yang memberi stigma. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori stigma dari Erving Goffman. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan identitas dalam penelitian ini yaitu dengan konsep self dan identity. Kemudian, identitas tersebut akan dikonstruksikan oleh masyarakat melalui konsep personal identity dan self identity. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data induktif yang dilakukan dengan cara reduksi data, menarik kesimpulan, keabsahan data, dan menarik kesimpulan untuk dapat dikelola dan diceritakan sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan.
Hasil dari penelitian ini tentang stigma ini menunjukkan bahwa konstruksi nalar pada masyarakat Desa Wotan dan Baturejo terkait dengan stigma ini dipengaruhi oleh pemaknaan identitas yang diberikan oleh masyarakat Desa Cengkalsewu, untuk kemudian dipercayai oleh masyarakat dari dua desa ini. Adanya stigma yang melekat ini membuat masyarakat Desa Wotan dan Baturejo mendapatkan perlakuan diskriminasi dari lingkup sosialnya, dan dari tindakan diskriminatif tersebut berakibat pada munculnya dampak dalam bidang psikologis berupa rendahnya self esteem. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat Desa Wotan dan Baturejo melakukan tindakan perekonsruksian pada nalar mereka. Rekonstruksi nalar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wotan dan Baturejo disini berguna untuk mengupgrade image yang selama ini dinilai tidak sesuai agar dapat menarik kepercayaan masyarakat sehingga muncul dukungan sosial yang berakibat pada meningkatnya kesejahteraan psikologis.

ABSTRACT:
This thesis analyzes the reconstruction of people's reasoning against stigma (study in Wotan and Baturejo Villages, Sukolilo District, Pati Regency). The existence of a stigma as a criminal village found in the people of Wotan and Baturejo villages is quite influential on people's lives. The existence of this stigma has an impact on several fields in the social order that exists in society. Some of these impacts include in the social and psychological fields. To overcome these problems, the people of Wotan and Baturejo villages must determine other solutions or alternatives in order to minimize the impact of the stigma. This study aims to find out how the construction of public reason is related to cases of stigma and to find out what impacts this stigma has.
This research is a type of field research that uses qualitative methods with a phenomenological approach that is used to describe and describe things as they are in the field. The presentation of information in this research is done by including pictures and words so that it can include long quotes. Collecting data in this study using participatory observation techniques, interviews and documentation studies. Interviews were conducted with the villagers of Wotan and Baturejo as the owners of the stigma and the outside community who gave the stigma. This study was analyzed using the stigma theory of Erving Goffman. There are two ways that can be done to find identity in this study, namely the concept of self and identity. Then, the identity will be constructed by the community through the concept of personal identity and self identity. This study uses inductive data analysis techniques which are carried out by reducing data, drawing conclusions, validating data, and drawing conclusions to be managed and told according to the conditions in the field.
The results of this study on this stigma indicate that the construction of reasoning in the Wotan and Baturejo villagers related to this stigma is influenced by the meaning of identity given by the outside community, which is then trusted by the people of these two villages. The existence of this inherent stigma makes the people of Wotan and Baturejo Villages get discriminatory treatment from their social scope, and from these discriminatory actions it results in the emergence of impacts in the psychological field in the form of low self-esteem. To overcome this problem, the people of Wotan and Baturejo Villages took action to reconstruct their reasoning.