Penelitian ini dilatarbelakangi persoalaan ekonomi di masyarakat Desa Selo yang harus diselesaikan. Permasalahan ekonomi kemiskinan, penggaguran, kesenjangan sosial di masyarakat dan minimnya lapangan pekerjaan sedangkan trobosan dari pemerintah belum mampu mengatasi permasalahan ekonomi secara menyeluruh dan merata maka diperlukan adanya lembaga atau instansi yang bisa membantu untuk mengurangi angka kemiskinan dan permasalahan ekonomi maka dari itu peran pondok pesantren memiliki potensi untuk mengatasi persoalan ekonomi di masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran dan aktivitas yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Faqih Desa Selo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan pandangan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Faqih.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dalam metode observasi terstruktur, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang dapatkan meliputi data primer yang bersumber langsung dari informan dan data sekunder yang didapatkan secara tidak langsung dari informan sebagai pendukung yang memperkuat penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren Al-Faqih Desa Selo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan serta masyarakat sekitar pondok pesantre dan pelaku pemberdayaan. Dalam pilihan informan peneliti menggunakan teknik snowball serta menggunakan teori Fungsionalisme Struktural Talcot Parsons yang membahas tentang konsep AGIL yang relevan dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran dan aktivitas Pondok Pesantren Al-Faqih dengan progam pengembangan ekonomi masyarakat yaitu pemberdayaan santri dan masyarakat, pemanfaatan aset dan santri enterpeuneur sasaran dalam progam ini santri dan masyarakat hasil dari kegiatan progam pengembangaan ekonomi menumbuh kembangkan minat santri dalam pemberdayaan pelatihan sablon dan peningkatan ekonomi masyarakat berpenghasilan dengan mengikutsertakan dalam progam pemberdayaan pelatihan sablon, dari segi pemanfaatan aset adanya pemanfaatan lahan pertanian dengan sistem bagi hasil dan progam santri enterpeuneur pondok pesantren memberikan ruang bagi para santri untuk menciptakan kemandirian usaha dari progam ini santri memanfaatkan dengan mensukseskan progam kewirausahaan untuk berjualan melalui media digital. Pandangan masyarakat terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Faqih memberikan dampak perekenomian yaitu munculnya pelaku usaha disekitar pondok pesantren dan pondok pesantren menciptakan lapangan pekerjaan sehingga masyarakat merasakan peningkatan ekonomi yang ada di masyarakat dan perubahan pola ekonomi yang terjadi pada masyarakat. Dalam menjalakan progam pondok pesantren memunculkan faktor pendorong dan penghambat dari segi pendorong sarana dan prasarana sangat mendukung dalam menjalankan progam sedangkan dari segi penghambat kurangnya akses modal masyarakat sekitar pondok pesantren dalam memulai kegiatan berwirausaha.

ABSTRACT:
This research is motivated by economic problems in the Selo Village community that must be resolved. Economic problems of poverty, unemployment, social inequality in society and the lack of employment opportunities while the breakthrough from the government has not been able to overcome economic problems thoroughly and evenly, it is necessary to have institutions or agencies that can help reduce poverty and economic problems, therefore the role of Islamic boarding schools has a potential to overcome economic problems in society. This study aims to determine the role and activities carried out by the Al-Faqih Islamic Boarding School in Selo Village, Tawangharjo District, Grobogan Regency in improving the community's economy and the views of the surrounding community on the existence of Al-Faqih Islamic Boarding School.
This study uses a qualitative research method using a descriptive approach. The research was conducted using structured observation, interviews and documentation methods. Sources of data obtained include primary data sourced directly from informants and secondary data obtained indirectly from informants as a support that strengthens this research. The object of this research is the Al-Faqih Islamic Boarding School, Selo Village, Tawangharjo District, Grobogan Regency as well as the community around the Islamic Boarding School and empowerment actors. In the choice of informants, the researcher used the snowball technique and Talcot Parsons' Structural Functionalism theory which discussed the relevant AGIL concept in this study.
The results of this study indicate that the roles and activities of the Al-Faqih Islamic Boarding School with the community economic development program are the empowerment of students and the community, the use of assets and the target entrepreneurs of students in this program, the students and the community as a result of the economic development program activities foster students' interest in empowering training. screen printing and improving the economy of the income community by participating in the screen printing training empowerment program, in terms of asset utilization, the use of agricultural land with a profit-sharing system and the santri entrepreneur program in Islamic boarding schools provides space for students to create business independence from this program, students take advantage of the success of the entrepreneurship program to sell through digital media. The public's view of the existence of the Al-Faqih Islamic Boa rding School has an economic impact, namely the emergence of business actors around Islamic boarding schools and Islamic boarding schools creating jobs so that people feel the economic improvement in the community and changes in economic patterns that occur in the community. In running the Islamic boarding school program, there are encouraging and inhibiting factors in terms of driving facilities and infrastructure that are very supportive in running the program, while in terms of inhibiting the lack of access to capital, the community around the Islamic boarding school in starting entrepreneurship activities.