Pelaksanaan pembelajaran daring dilandasi kebijakan pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Nomor 4 tahun 2020. Masa darurat pandemi covid seluruh proses pembelajaran dialihkan menjadi daring. Pembelajaran biologi tidak lepas dengan adanya pelaksanaan praktikum. Dengan adanya kebijakan tersebut mengharuskan guru dapat beradaptasi dan menciptakan ide kreatif agar selama pembelajaran daring praktikum tetap dapat dilaksanakan. Sehingga tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan baik dan siswa mendapatkan ilmu yang seharusnya didapatkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana dalam pengambilan data peneliti menggunakan 3 metode yaitu wawancara, kuisioner, dan studi observasi. Analisis data menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan praktikum daring SMA/MA Negeri se-Kabupaten Blora dilakukan hanya pada materi tertentu saja dan dominan dilaksanakan dengan cara mandiri dari rumah menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemui. Praktikum biologi daring tergolong dalam kategori kurang baik. Hal tersebut diketahui dari adanya beberapa sekolah yang tidak melakukan praktikum ketika pembelajaran daring dan adanya banyak kendala yang dialami siswa ketika praktikum daring dilaksanakan. Kendala diketahui dari kuisioner siswa yang menunjukkan 71,6 siswa kurang memahami instruksi praktikum, 54,3% siswa mengalami miskonsepsi materi setelah melaksanakan praktikum online, 56,8% siswa terkendala ketersediaan alat dan bahan praktikum, dan 59,3% siswa menyatakan waktu pelaksanaan praktikum terbatas.