Zakat infaq serta sedekah sejatinya merupakan instrument dalam Islam yang bertujuan untuk bisa menanggulangi kemiskinan. Pengoptimalan pengelolaan, pendistribusian zakat harus senantiasa di maksimalkan guna mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dengan peran dari badan atau lembaga yang kompeten, amanah, jujur dan adil, serta melalui tata kelola yang baik, maka potensi zakat di Indonesia akan dapat terwujud.
Fokus dari penelitian ini berkenaan dengan keikutsertaan dari stakeholders yaitu Pemerintah, muzakki, mustahiq serta BAZNAS Kabupaten Demak itu sendiri agar terciptanya Good Governance atau tata kelola yang baik dalam sebuah badan dan implikasi setelah diterapkannya Good Governance tersebut dalam BAZNAS Kabupaten Demak baik dalam hal akuntabilitas, transparansi, tanggungjawab, keadilan dan kemandirian.
Perolehan hasil analisis memuat informasi peran dari stakeholder agar terciptanya good corporate governance di BAZNAS Kabupaten Demak yang teridiri dari prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, kemandirian, dan keadilan. Tetapi penerapan good governance belum bisa maksimal terhadap penghimpunan dan penditribusian zakat, sebab masih tedapat tantangan yaitu perlu adanya sosialisai agar masyarakat sadar untuk menunaikan zakat. Maka dari itu pihak stakeholder harus saling membatu agar tantangan ini dapat terwujud dan menjadikan masyarakat yang makmur.