Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sebuah sistem yang ada dalam dunia pendidikan harus disesuaikan dengan perkambangan zaman. Namun di sisi lain terdapat masalah yakni generasi penerus bangsa yang mengalami kemrosotan dalam segi moral-spiritualitas. kemudian pesantren sebagai lembaga pendidikan yang sejak dulu dikenal berhasil mencetak lulusan yang berakhlakul karimah dinilai bisa mewujudkan sebuah generasi yang berakhlakul karimah namun tidak ketinggalan dalam hal kemajuan zaman.
Pesantren dalam menghadapi zaman yang semakin berkembang kemudian bertransformaasi dengan memasukkan lembaga pendidikan formal didalamnya. Namun hal ini justru membuat beban pesantren menjadi ganda karena di satu sisi pesantren harus mencetak santri-santrinya menjadi manusia yang unggul dalam ilmu agama. Namun di sisi lain, pendidikan formal menuntut agar siswanya paham mengenai pengetahuan umum serta teknologi maupun pengembangan kreativitasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam integrasi kurikulum sekolah berbasis pesantren di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dalam sebuah studi lapangan yang dilaksanakan di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan data yang bersumber dari informan, tempat, dan dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Adapun hasil yang diperoleh antara lain: 1) Perencanaan integrasi kurikulum dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran oleh Tim pengembang Kurikulum yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan dalam lingkup SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang serta perwakilan DU/DI. 2) Pelaksanaan integrasi kurikulum di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang dilakukan melalui penambahan mata pelajaran berbasis pesantren seperti Nahwu dan Fiqih serta adanya kebijakan wajib mondok bagi seluruh peserta didik. 3) Evaluasi integrasi kurikulum yang dilakukan meliputi evaluasi antar guru mata pelajaran, evaluasi bulanan, serta evaluasi kurikulum yang diadakan setiap akhir tahun dan menjadi tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum. Selain mengadakan ujjian seperti sekolah pada umumnya juga dilakukan evaluasi untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam lingkup kepesantrenan yaitu berupa setoran hafalan yang dihimpun dalam sebuah buku kecil yang disebut “Skill Pasport”. Selain itu juga ada ujian baca kitab yang menjadi syarat kelulusan dimana dalam pelaksanaan ujian tersebut wajib dihadiri oleh wali santri. 4) Faktor pendukung dalam pelaksanaan integrasi kurikulum sekolah berbasis pesantren di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang yang paling utama yaitu adanya dukungan dari pihak pondok pesantren selaku induk lembaga pendidikan yang selalu mensupport setiap kegiatan yang ada. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya perbedaan kultur pada diri masing-masing peserta didik yang berasal dari daerah yang berbeda