Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya kemampuan penalaran matematis bagi siswa pada pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan penalanaran matematis siswa kelas X MIPA 6 MAN 1 Semarang pada materi fungsi eksponen dengan meninjau gaya belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Semarang semester gasal tahun ajaran 2021/2022. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 6 berjumlah 18 siswa, dari kelas tersebut dipilih satu siswa dari setiap jenis gaya belajar sebagai subjek wawancara. Data dalam penelitian diperoleh dari dokumentasi, tes dan wawancara. Hasil tes kemampuan penalaran matematis dianalisis berdasarkan jenis gaya belajar siswa pada materi fungsi eksponen kelas X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kelas X MIPA 6, kelompok gaya belajar visual memiliki kemampuan penalaran matematis tinggi dengan ketercapaian semua indikator sebesar 62,5%. Kelompok gaya belajar auditori meliliki kemampuan penalaran matematis sedang dengan ketercapaian semua indikator sebesar 54,17%. Kemudian kelompok gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan penalaran matematis sedang dengan ketercapaian semua indikator sebesar 52,78%.
Siswa kelompok visual kelas X MIPA 6 memiliki indikator yang tergolong sedang dalam menyajikan pernyataan matematika (I1), dengan ketercapaian sebesar 43,75%. Indikator mengajukan dugaan (I2) tergolong tinggi, dengan ketercapaian sebesar 75%. Kemudian indikator melakukan manipulasi matematika (I3) tergolong tinggi, dengan ketercapaian sebesar 75%. Indikator memberikan alasan atau bukti terhadap solusi (I4) tergolong tinggi, dengan ketercapaian sebesar 71,88%. Indikator menarik kesimpulan (I5) tergolong rendah, dengan ketercapaian sebesar 37,5%.
Siswa kelompok auditori kelas X MIPA 6 memiliki indikator tinggi dalam menyajikan pernyataan matematika (I1), dengan ketercapaian sebesar 70%. Indikator mengajukan dugaan (I2) tergolong tinggi, dengan ketercapaian sebesar 65%. Kemudian indikator melakukan manipulasi matematika (I3) tergolong tinggi, dengan ketercapaian sebesar 80%. Indikator memberikan alasan atau bukti terhadap solusi (I4) tergolong sedang, dengan ketercapaian sebesar 60%. Indikator menarik kesimpulan (I5) tergolong rendah, dengan ketercapaian sebesar 35%.