Melda Aulia Putri (1801026048), Analisis Framing Program Mata Najwa Episode Ringkus Predator Seksual Kampus di Trans7

Istilah predator seksual dipergunakan bagi menggambarkan pengertian yang merendahkan seseorang dilihat dari metode mendapatkan atau berusaha mendapatkan kontak seksual dengan orang lain secara metaforis sebagai "predator". Predator seksual adalah pelaku kejahatan kemanusiaan karena korbannya bisa kehilangan nyawa, cacat atau trauma seumur hidup. Pemendikbud satu-satunya perisai hukum bagi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dari predator seksual di perguruan tinggi. Penolakan digemakan disertasi tafsir dan sentimen politik identitas yang merugikan korban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis framing model Robert N. Entman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yang berupa video talkshow Mata Najwa. Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari definisi masalah (define problems), pengenalan masalah (diagnose causes), penilaian moral (make moral judgement), dan penekanan penyelesaian (treatment recomendation). Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah analisis framing model Robert Entman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa talkshow Mata Najwa dalam memberitakan kekerasan seksual di lingkungan kampus dan berdasarkan dari hasil analisis framing model Robert N. Entman, penulis mengambil kesimpulan bahwa Mata Najwa dalam melakukan pemberitaan mengenai berita kekerasan seksual di kampus cenderung mengangkat peristiwa tersebut sebagai hukum dan kemanusiaan dimana banyak sekali undang-undang yang menginginkan penghapusan kekerasan seksual serta sebagai alat dalam menyampaikan pesan-pesan kebaikan dalam perlindungan mahasiswa-mahasiswi belajar di lingkungan kampus.