Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masyarakat Indonesia semakin konsumtif dan mulai meninggalkan kebiasaan menabung. Dengan adanya hasil survei literasi dan inklusi keuangan syariah yang tidak seimbang pada tahun 2022, yang mana indeks inklusi keuangan syariah lebih tinggi dari pada literasi keuangan syariah. Pada laporan RAT KSPPS BMT BUM simpanan anggota dan pinjaman pihak ketiga mengalami kesenjangan yang cukup tinggi pada 2018-2019 dan 2019-2020. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah literasi keuangan syariah dapat berpengaruh apa tidak terhadap minat menabung anggota KSPPS BMT BUM Tegal, dan Untuk mengetahui apakah inklusi keuangan syariah dapat berpengaruh apa tidak terhadap minat menabung anggota KSPPS BMT BUM Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Kuantitatif dengan menggunakan metode Regresi Linear Berganda dan diolah menggunakan SPSS 25. Penelitian ini dilakukan di KSPPS BMT Bina Umat Mandiri Tegal dengan jumlah anggota 17.612. Teknik yang peneliti gunakan dalam penggambilan sampel adalah Simple Random Sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 100 Responden. Uji Hipotesis menggunakan metode Uji t dan Uji f. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah Literasi Keuangan Syariah dan Inklusi Keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung anggota KSPPS BMT Bina Umat Mandiri. Dengan mengetahui dasar keuangan syariah dan akses pada BMT mudah maka minat menabung Anggota KSPPS BMT Bina Umat Mandiri akan meningkat.