Dehumanisasi pendidikan atau terkikisnya nilai-nilai kemanusian yang dikandungnya melalui pendidikan yang mengalami kegagalan, akibat pendidikan yang didasarkan pada nilai kegunaan, kelimpahan materialistik, sekuleristik dan hedonistik yang menafikan aspek etika-religius, moralitas, dan humanistik. Untuk itu penelitian ini berfokus pada dua pertanyaan yaitu, 1) bagaimana penanaman nilai humanisme Islam di Maiyah Gambang Syafaat Semarang, 2) bagaimana implikasi penanaman nilai humanisme Islam di maiyah Gambang Syafaat Semarang. Metode dalam penelitian ini termasuk dalam kualitatif dengan pengumpulan data di lapangan yakni di Maiyah Gambang Syafaat Semarang. Dengan teknik pengumpulan data seperti; observasi (pola perilaku dan hubungan yang terjadi); wawancara (tanya jawab kepada ahli atau subjek penelitian terkait); dokumentasi (menghimpun dan menganalisis dokumen terkait untuk ditarik kesimpulan).
Dengan temuan bahwa Maiyah Gambang Syafaat merupakan simpul Maiyah Nusantara sebagai wadah untuk membersamai untuk bertumbuh bagi siapapun dengan pendidikan humanisme Islam. Prinsip utama dalam Maiyah seperti spiritualitas, intelektualitas, dan kegembiraan dijadikan sebagai landasan bagi proses penanaman humanisme Islam melalui pendekatan seperti: sinau bareng (dialektika menemukan hikmah), pendekatan kemesraan (kasih sayang kepada pesrta dengan cara khas Maiyah), pendekatan kreatifitas (wadah bagi para peserta dalam berekspresi sesuai bakat-potensi), dan pendekatan holistik (dialektika dalam mencari hikmah melalui beberapa sudut pandang keilmuan oleh narasumber ). Implikasi dari pelaksanaan tersebut adalah memiliki jiwa kebebasan (berpikir, berbicara, dan bertindak), memiliki jiwa persamaan (melahirkan cinta kasih, solidaritas, tolomg menolong), memiliki jiwa persaudaraan (persaudaraan sebagai bangsa dan persaudaraan antar agama).
Sebagai masukan dan saran bagi seluruh bagian Forum Silaturahmi Maiyah Nusantara agar sensntiasa mengistiqomahi kegiatan dan acara dalam bentuk laku sebagai pengharap hamba dan pengelola khalifah di dalam maupun di luar Maiyah untuk mendaulati diri sendiri, apa, dan siapa saja.