Reynanda Galih Syabana, 1801036052, “Strategi Dakwah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang Dalam Membentuk Kader Da’i Profesional”. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga dakwah yang mana peserta didiknya disebut sebagai santri. Di lingkungan pondok pesantren, santri dituntut untuk dapat beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan dan patuh kepada peraturan yang berlaku. Dalam membentuk kader da’i profesional, pondok pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang menerapkan sebuah strategi dakwah dan upaya seorang pengasuh yang bertujuan agar terbentuknya kader da’i profesional. Adapun rumusan masalah yang menjadi pembahasan adalah pertama, bagaimana strategi dakwah pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang. Kedua, bagaimana upaya pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang dalam membentuk kader da’i profesional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah dan upaya pengasuh pondok pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang dalam membentuk kader da’i profesional. Jenis penelitian yang diterapkan yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan study kasus. Study kasus (case study) adalah pendekatan yang akan dilakukan oleh penulis secara intensif, terinci dan yang mendalam berupa program kegiatan, peristiwa yang terjadi, segala aktivitas dan lain nya untuk memperoleh sebuah pengetahuan secara mendalam mengenai hal tersebut. Sumber data penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Metode yang diterapkan yaitu wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini memberitahukan bahwa strategi dakwah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang menggunakan strategi diantaranya: (1) Strategi Rasional, yaitu dakwah yang mendorong mad’u untuk berfikir. Contoh kegiatannya: tahfidzul Qur’an, dan pengajian kitab kuning. (2) Strategi Indriawi, yaitu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dan praktek keagamaan. Contoh kegiatannya: pelatihan dakwah. Kemudian upaya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banyuputih Batang yaitu (1) Integritas: upaya ini menerapkan nilai kejujuran, tanggung jawab, keberanian, sederhana, kepedulian, dan kedisiplinan. (2) memiliki pengetahuan: upaya ini memberikan pembelajaran kepada santrinya, seperti pengajian kitab kuning, menghafalkan Al-Qur’an, menguasai materi dakwah, dan pelatihan dakwah. (3) kekuatan spiritual: Hubungan dekat dengan Allah, Ikhlas dalam berdakwah, sabar dalam berbagai keadaan, menggunakan pembicaraan yang baik, gait beribadah dan memiliki kesungguhan dalam berdakwah.