Ada banyak peluang untuk kegiatan keagamaan di Indonesia. Gedung ataupun tempat yang mempunyai arti spesial untuk individu merupakan bagian besar dari warisan sejarah Indonesia. Kinerja industri pariwisata tidak akan berdampak selama pengunjung merasa nyaman, puas, dan mampu menciptakan kenangan mereka sendiri. Untuk menciptakan keadaan dan kualitas pariwisata yang lebih baik diperlukan Sapta Pesona, dengan menerapkan ketujuh unsurnya yaitu: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, serta Kenangan. Makam KH. Shaleh Darat merupakan salah satu destinasi wisata religi di Semarang. Sedangkan Sapta Pesona pada wisata religi makam KH. Shaleh Darat secara umum sudah baik, tetapi masih ada kekurangan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana Sapta Pesona di wisata religi makam KH. Shaleh Darat. 2. Untuk mengetahui pengembangan wisata religi makam KH. Shaleh Darat
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Karena penelitian kualitatif berusaha untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Partisipan adalah mereka yang diwawancarai, diobservasi, diminta memberi data, informasi, sudut pandang, ide, dan persepsi. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan deskriptif adalah penelitian dengan menggambarkan suatu temuan penelitian yang bertujuan memberikan deskripsi, penjelasan, dan validasi terhadap fenomena yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan sapta pesona wisata religi makam KH. Shaleh Darat belum memenuhi 7 unsur sapta pesona, diantara faktor sapta pesona yang masih kurang yaitu faktor aman karena kerusakan dan sempitnya jalan ketika habis hujan membuat jalanan licin yang mengakibatkan kecelakaan pada pengunjung. Selain itu ketertiban di wisata religi makam KH. Shaleh Darat juga belum maksimal dikarenakan sempitnya jalan menuju ke makam KH. Shaleh Darat membuat para peziarah berdesakan dan lahan parkir yang kurang memadai membuat parkiran tidak rapi.