Pengembangan pemandu wisata syari’ah tidak terlepas dari pihak-pihak terkait, salah satunya asosiasi yang menaungi pemandu wisata muslim. Akan tetapi, masih belum ada pemandu wisata muslim yang hadir di tengah masyarakat, sementara, wisata halal sudah berkembang. Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana mekanisme dalam menyiapkan pemandu wisata syari’ah pada Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah, bagaimana optimalisasi pemandu wisata syari’ah dalam melakukan pelayanan kepada wisatawan, dan bagaimana upaya optimalisasi Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah dalam branding pemandu wisata syari’ah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah dalam mempersiapkan pemandu wisata syari’ah, mengetahui upaya optimalisasi pemandu wisata syari’ah pada Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan, dan mengetahui upaya optimalisasi Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah dalam branding pemandu wisata syari’ah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) mekanisme dalam menyiapkan pemandu wisata syari’ah yang dilakukan oleh ITMA Jawa Tengah belum optimal, karena masih banyak persiapan-persiapan yang perlu dilakukan terkait dengan pihak internal ITMA Jawa Tengah maupun anggotanya, 2) pelayanan pemandu wisata syari’ah juga belum bisa dikatakan optimal meskipun anggota ITMA Jawa Tengah sudah menerapkan konsep pelayanan syari’ah. Dapat dikatakan bahwa pemandu wisata syari’ah sama dengan pemandu wisata konvensional dalam hal pelayanan terhadap wisatawan, 3) branding pemandu wisata syari’ah yang dilakukan ITMA Jawa Tengah belum optimal, 4) Istilah pemandu wisata syari’ah hanya sebatas penyebutan nama untuk kebutuhan bisnis seiring perkembangan wisata syari’ah. Pemandu wisata syari’ah belum benar-benar diterapkan bahkan pada asosiasi yang berlandaskan keislaman. Dengan demikian, optimalisasi pemandu wisata syari’ah pada Indonesian Tour Leader Moslem Association (ITMA) Jawa Tengah belum bisa dikategorikan ke dalam optimal, meskipun ITMA Jawa Tengah sudah melakukan berbagai upaya, namun upaya tersebut masih perlu terus ditingkatkan agar benar-benar maksimal.