Mela Pauziah/ 1701026012: Konstruksi Realitas Perempuan dalam Buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna Karya Najelaa Shihab (Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk)
Realitas kedudukan dan peran perempuan di masyarakat tumbuh dengan berbagai pelabelan yang melekat dalam dirinya. Hal ini berkaitan dengan konstruksi yang dibangun oleh masyarakat sekitar. Konstruksi realitas perempuan yang dibangun di masyarakat erat sekali kaitannya dengan berbagai permasalahan yang dihadapi perempuan, diantaranya peran dan stereotip yang dilekatkan pada perempuan, bagaimana konstruksi realitas perempuan di masyarakat, serta bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan. Buku Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna (CUPYTS) merupakan salah satu produk wacana yang ditulis oleh Najelaa Shihab, seorang psikolog klinis yang juga aktivis pendidikan di Indonesia. Dengan latar belakang psikologi yang dimiliki Najelaa, dalam bukunya penulis memaparkan kasus tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dengan latar belakang pendidikan, keluarga, profesi dan peran yang beragam. Berkaitan dengan latar belakangnya yang juga seorang perempuan multiperan, Najelaa memaparkan keresahannya dalam buku CUPYTS.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Teun A. van Dijk yang bertujuan untuk menganalisis bagaimana konstruksi realitas perempuan yang dibangun dalam buku CUPYTS karya Najelaa Shihab ini. Dari 16 wacana yang terdapat dalam buku CUPYTS, peneliti mengambil 7 tulisan yang berfokus pada permasalahan tentang perempuan, kemudian menganalisisnya menggunakan analisis wacana kritis van Dijk yang memiliki tiga dimensi analisis wacana, yakni analisis isi teks, analisis kognisi sosial, dan analisis konteks sosial. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah buku CUPYST membangun konstruksi realitas perempuan pertama berdasarkan analisis teks, buku CUPYTS memberikan penekanan tentang kondisi perempuan yang mendapat pelabelan negatif di masyarakat dan akibat yang mereka rasakan karenanya. Buku CUPYTS juga mengontruksikan status dan kedudukan perempuan sebagai hal yang harus diperjuangkan dan perlu diperhatikan banyak pihak. Berdasarkan kognisi sosial, buku CUPYTS memberikan gambaran wacana yang beredar di masyarakat tentang keresahan yang dialami perempuan. Berdasarkan konteks sosial, perdebatan tentang kesenjangan antar beberapa pihak dalam mengonstruksikan kedudukan perempuan, merupakan usaha yang masih terus diupayakan pihak lainnya, tentang penghapusan kontruksi realitas perempuan yang keliru di masyarakat.