Skripsi ini membahas tentang masyarakat di Bangka Belitung bernama Rudi Irpansyah telah melakukan penambangan tanpa IUP (Izin Usaha Pertambangan) yang mengakibatkan terjadinya korban dalam melakukan penambangan. Terdakwa tidak memperhatikan peraturan menteri energi dan sumber daya mineral tentang kaidah pertambangan yang baik dan benar. Dalam putusan dijelaskan bahwa terdakwa melanggar Pasal 158 Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Petambangan Mineral dan Batubara, dimana jaksa memberikan tuntutan pidana penjara 2 (dua) bulan dan denda 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yang bersifat penelitian doktrinal atau pustaka yaitu dengan mempelajari undang - undang yang berkaitan dengan pertambangan tanpa izin dan kemudian melihat putusan dan dianalisis berdasarkan ketentuan normatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang bersifat penelitian doktrinal atau pustaka. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menurut hukum formil terhadap putusan tersebut sudah sesuai dengan pasal 197 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adapun Majelis Hakim memutus terdakwa dengan pidana penjara 3 (tiga) bulan penjara dan denda 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan pertimbangan antara lain : tidak mendukung program pemerintah terkait sumber daya alam, terjadinya kerusakan lingkungan, membahayakan dan mengakibatkan adanya korban. Tuntutan Jaksa dan Putusan Hakim tidak sama dimana seharusnya putusan Hakim itu sesuai dengan tuntutan yang diajukan oleh Jaksa, Menurut hukum dimana hakim mengabulkan tuntutan melebihi ataupun diluar dari apa yang dituntut oleh jaksa penuntut umum.