Studi analisis hukuman pelaku korupsi berbasis gender : studi putusan No.10/pid.Sus-Tpk/2021/PT DKI

Ridwanullah, Ahmad (2022) Studi analisis hukuman pelaku korupsi berbasis gender : studi putusan No.10/pid.Sus-Tpk/2021/PT DKI. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1802056031_Ahmad_Ridwanullah] Text (Skripsi_1802056031_Ahmad_Ridwanullah)
Skripsi_1802056031_Ahmad_Ridwanullah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Akhir-akhir ini lembaga peradilan menjadi sorotan, terutama dalam hal penanganan hukum yang menyangkut kepentingan masyarakat. Seperti pada kasus korupsi yang dilakukan oleh Jaksa Pinangki Sirna Malasari. Perbuatan Pinangki bertentangan dengan kewajibannya sebagai seorang Jaksa yang sudah tertera di dalam Undang-Undang. Ditambah lagi dengan putusan hakim pada tingkat banding yang mengurangi hukuman penjara yang dirasa jauh dari anggapan masyarakat, dan dengan pertimbangan gender Pinangki yang merupakan seorang perempuan. Permasalahan yang diangkat penulis yaitu Bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus perkara pidana No.10/pid.Sus-Tpk/2021/PT DKI dan Bagaimana Perspektif Gender terhadap putusan No.10/pid.Sus-Tpk/2021/PT DKI.
Penulisan penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan konseptual (Conceptual Approach), pendekatan komparatif (Comparative Approach), pendekatan peraturan perundang-undangan (Statute Approach), dan pendekatan kasus (Case Approach). Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pinangki terbukti melakukan kejahatan dengan menggunakan sarana jabatannya, sudah selayaknya mendapatkan pidana lebih berat sehingga mencegah mengakarnya tindak pidana korupsi dikalangan pejabat negara lain. Selain itu meringankan hukuman pidana penjara Pinangki dengan alasan gender tidak tepat, karena Pinangki merupakan pelaku utama sehingga pidana penjara yang dijatuhkan terhadap Pinangki seharusnya dapat lebih berat. Penggunaan gender sebagai pertimbangan untuk meringankan hukuman mengakibatkan bias gender, hal ini tidak sesuai dengan asas equality before of the law yang mengharuskan perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukuman; Gender; Pertimbangan Hakim; Pidana korupsi
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
300 Social sciences > 360 Social services; association > 364 Criminology
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 10 Oct 2023 09:50
Last Modified: 10 Oct 2023 09:50
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21401

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics