Perjudian merupakan perbuatan yang dianggap sebagai penyakit masyarakat di Kota Semarang. Perbuatan yang menjangkit tersebut sudah berlangsung lama, sehingga akibat yang ditimbulkan tidak mudah ditangani. Dengan alasan apapun perjudian dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan keberadaannya mengganggu serta meresahkan masyarat luas. Akan tetapi praktek perjudian yang sudah merebak dan meluas itu masih kurang mendapatkan penanganan secara maksimal. Kota Semarang sebagai kota metropolitannya Jawa Tengah dijadikan contoh didalam menjaga ketertiban kotanya. Sebagai kota dengan mobilitas tercepat dan kepadatan penduduk yang tinggi maka peran dari penegak hukum dituntut bisa mengantisipasi berbagai jenis penyakit sosial demi terjaga kelestarian budaya dan tercipta ketertiban kotanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis sosiologi, etiologi dan penologi kriminologi. Sosiologi kriminologi mengulas beberapa gejala kejahatan perjudian yang terjadi di masyarakat, dan etiologi kriminologi menganalisa suatu kejahatan dengan cara mencari sebab musabab dari sumber kejahatan yang paling utama, sedangkan penologi kriminologi meneliti efektifitas kebijakan dari penegak hukum didalam menindak perkara pidana perjudian yang ada di Kota Semarang.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berhasil mengungkap beberapa faktor dan penyebab dari maraknya perjudian yang terjadi di Kota Semarang. Beberapa faktor dari penyebab maraknya perjudian di Kota Semarang diantaranya ialah kondisi ekologis Kota Semarang, Ekonomi, Sosial Budaya, Pendidikan, Agama yang diulas dengan perspektif lebih luas dan secara kompherensif. Didalam penanganan perjudian yang sudah marak dan mengganggu masyarakat dibutuhkan peran penegakan hukum yang responsif dan professional. Instititusi aparat Kepolisian memiliki peran yang sangat menentukan didalam menangani segala kemelut praktek perjudian yang terjadi di kota Semarang. Tugas dan wewenang dalam menegakkan hukum terhadap perjudian di kota Semarang dilaksanakan oleh Kepolisian Resor Kota Semarang. Dari proses penelitiannya juga peniliti menganalisa efektifitas kebijakan dari peran aparat Kepolisian Resor Kota Semarang dengan metode pedekatan penologi kriminologi. Dari pelaksanaan didalam menegakkan hukum terhadap praktek perjudian Kepolisian Resor Kota Semarang melakukan beberapa kebijakan kongkrit, diantaranya langkah Preemtif, Prefentif, dan Represif.