Bank Indonesia telah meluncurkan sistem pembayaran melalui Quick Repsonse Code Indonesian Standard (QRIS) pada tahun 2020. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah jenis pembayaran dengan menggunakan satu kode QR dan bisa untuk pembayaran melalui dompet digital dan mobile banking, dari adanya QRIS ini transaksi pembayaran menjadi lebih mudah, cepat dan juga aman. Sebelum adanya QRIS, aplikasi pembayaran hanya dapat melakukan kegiatan transaksi pada merchant yang mempunyai akun dari PJSP yang sama karena kode QR yang digunakan belum terstandarisasi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat, sehingga banyak pelaku UMKM yang sudah mulai menggunakan sistem pembayaran ini.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Objek penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kecamatan Tegowanu yang sedang menggunakan QRIS. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui angket dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Dan kemudian data diolah dengan aplikasi SPSS versi 21.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pelaku UMKM menggunakan QRIS, hal ini dibuktikan dengan uji t yang mendapatkan nilai signifikasi sebesar 0,338 > 0,05. Hal ini dikarenakan masih terdapat problem dari aplikasi QRIS. Persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pelaku UMKM dalam menggunakan QRIS. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji parsial yang nilai signifikasi nya sebesar 0,00 < 0,05. QRIS sangat membantu sistem pembayaran digital bagi pelaku UMKM di Kecamatan Tegowanu. Sikap penggunaan teknologi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pelaku UMKM dalam menggunakan QRIS. Dimana nilai signifikasi sebesar 0,002 < 0,05. Semakin bagus sikap yang dirasakan oleh pelaku UMKM di Kecamatan Tegowanu maka semakin tinggi pula keputusan menggunakan QRIS