Indonesia merupakan negara yang majemuk yang memiliki keanekaragaman agama, suku, ras, etnis, dan lain sebagainya. Keanekaragaman ini menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menciptakan kedamaian dan persatuan di tengah perbedaan, salah satu konflik yang kerap terjadi yaitu mengenai agama sebagai akibat dari munculnya paham radikalisme. Untuk mencegah hal tersebut diperlukannya pendidikan moderasi beragama yang dapat ditanamkan sejak dini pada anak agar dapat bersikap moderat dan tidak terjerumus pada sikap radikal, apalagi di era disrupsi digital saat ini dapat dengan mudah tersebar informasi yang mengandung ujaran kebencian yang dapat menimbulkan konflik. Animasi dapat menjadi salah satu media yang menarik, menghibur, dan ringan untuk memberikan pendidikan moderasi beragama pada anak, animasi Upin dan Ipin merupakan animasi yang sering di tonton oleh anak-anak di Indonesia selain menghibur di dalamnya juga mengandung nilai-nilai pendidikan termasuk juga pendidikan moderasi beragama.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimana nilai-nilai moderasi beragama dalam animasi Upin dan Ipin pada tema hari raya keagamaan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik dokumentasi, dan teknik analisis yang digunakan yakni teknik analisis semiotik Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan moderasi beragama yang terdapat dalam animasi Upin dan Ipin pada episode Raya Penuh Makna, Deepavali, dan Gong Xi Fa Cai diantaranya: Pertama nilai tasamuh (toleransi), berupa menghormati ibadah dan hari besar agama lain. Kedua nilai al-qudwah (kepeloporan) berupa menjadi contoh dalam kebaikan. Ketiga nilai al-muwathanah (cinta tanah air), meliputi nasionalisme atau cinta tanah air. Keempat nilai I’tirab al-‘Urf (ramah budaya), berupa menghargai tradisi yang dijalankan oleh masyarakat tertentu.