Strategi Komunikasi KH.Abdurrohman Dalam Pengembangan Akhlak Santri Pondok Pesantren Miftahussibyan Wirosari Grobogan
Fenomena degradasi moral marak terjadi di masyarakat luas. Segala bentuk kejahatan terjadi tanpa mengenal tempat. Selain pada masyarakat luas, rusaknya moral seseorang juga terjadi di dalam pondok pesantren. Berbagai kasus berkeliaran di media sosial terkait kejahatan di dalam pesantren. Mengingat bahwa pesantren merupakan salah satu tempat dalam membentuk akhlakul karimah seseorang dengan berbagai macam strategi yang digunakan pengasuh. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian di pondok pesantren Miftahussibyan yang berada di Wirosari Grobogan. Pesantren dibawah asuhan KH. Abdurrohman tersebut merupakan salah satu pesantren yang berani menerapkan peraturan yang tidak ketat. Meskipun pada awalnya terjadi pelanggaran yang mengakibatkan perbuatan tidak baik oleh santri. Komunikasi yang digunakan kiai kepada santri adalah komunikasi interpersonal dengan menggunakan strategi komunikasi waktu. Dimana kiai hanya akan melakukan komunikasi kepada santri diwaktu tertentu. Meskipun demikian, keakraban santri dengan kiai dapat terwujud. Tetapi tidak dapat dipungkiri untuk santri melakukan pelanggaran peraturan. Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui bagaiman strategi komunikasi KH. Abdurrohman dalam pengembangan akhlak santri.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Segala jenis data yang diperoleh peneliti berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan peneliti dalam kurun waktu satu bulan pada Agustus 2022. Peneliti melakukan wawancara dengan KH. Abdurrohman selaku pengasuh pesantren, tiga santri yang diberi tugas sebagai pengurus, dan dua santri lainnya. Selebihnya data diperoleh dari dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa, strategi komunikasi yang digunakan KH. Abdurrohman dalam pengembangan akhlak santri pondok pesantren Miftahussibyan Wirosari Grobogan dengan komunikasi interpersonal dalam tahapan perencanaan strategi yang meliputi, mengenal komunikan, menentukan pesan, serta menentukan metode. Adapun metode yang digunakan KH. Abdurrohman dengan metode keteladanan, metode cerita, metode nasehat, metode latihan, dan metode sanksi. Tahapan kedua adalah dengan penerapan strategi komunikasi yang memperhatikan teknik komunikasi, pendekatan kepada komunikan, saluran, dan pesan. Pada tahap evaluasi strategi, kiai memperhatikan perubahan akhlak santriya dengan beberapa langkah. Yaitu dengan meninjau faktor internal dan eksternal, membandingkan hasil dan rencana, serta mengoreksi hasil dari strategi komunikasi.