Dalam rangka meimbantu peinyandang tunaneitra meingatasii peirmasalahannya kareina biimbiingan agama Iislam dapat meinjadii upaya untuk meimbantu iindiiviidu atau keilompok iindiiviidu yang meingalamii keisuliitan fiisiik dan spiiriitual dalam meinjalankan tugas seiharii-harii deingan meinggunakan alat bantu. peindeikatan keiagamaan, khususnya deingan meimpeirkuat viibrasii batiin atau keiiimanan meireika dalam konteiks ajaran Iislam guna meindorong meireika meingatasii peirsoalan-peirsoalan meireika. Sekarang banyak penyandang tunanetra yang imanan goyang atau imannya mereka tidak kuat karena mereka mempunyai masalah yang di hadapi dalam sehari-hari. Penelitan ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kondisi keimanan tunanetra di ikatan tunanetra muslim Indonesia kota Semarang (2) Mengetahui peran pembimbing agam islam dalam meningkakan keimanan tunanetra di ikatan tunanetra muslim Indonesia kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Penelitian ini dalam menganalisis data menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data. Hasil penelitian ini yaitu (1) Kondisi keimanan anggota ikatan tunanetra muslim Indonesia kota Semarang menjadi lebih baik setelah adanya bimbingan agama islam yang diberikan pembimbing yang bisa memeberikan penjelasan mengenai psikis individu, keluarga samapai yang paling peting adalah mengajarkan penyandang tunanetra tentang keimanan (2) Peran pembimbing agama islam dalam membentu keimanan angggota ikatan tunanetra muslim Indonesia kota Semarang memang signifikan hal ini dapat dilihat dari bebrbagai sisi. Pertama, dari sisi individu itu sendiri. Mereka sebagai penyandang disabilitas netra dimana banyak yang merasakan ketenangan kebahagiaan setelah mengikuti program ini. Kedua, dari sisi keluarga. Keberadaan bimbingan agama islam ini bagi keluarga turut membantu meringankan tugas mereka, karena melalui kegiatan ini para tunanetra yang awalnya merasa termajinalkan, kini mempunyai wadah untuk membuka diri dan bersosialisasi. Ketiga, bimbingan agama islam ini untamanya kegiatan yang berbasis pertemuan langsung juga bisa menjadi benteng keimanan para anggota, dari adanya kegiatan kristenisasi dengan tunanetra sebagai objeknya.