Adaptasi adalah bagaimana cara suatu organisme atau makhluk dalam berproses menyesuaikan diri dalam upaya mencapai tujuan atau mengatasi tekanan lingkungan disekitarnya agar dapat bertahan hidup. Termasuk anak-anak disabilitas tunarungu tentu mengalami proses adaptasi didalam pesantren ABATA Temanggung. Tujuan diadakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana fenomena yang terjadi pada adaptasi santri tunarungu didalam pesantren ABATA. Pesantren ialah lembaga pendidikan non-formal yang menjadikan diri kita lebih mandiri dan berpengetahuan luas mengenai keagamaan. Pada metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dimana pada sumber primer yang didapatkan menggunakan teknik pengumpulan data dan triangulasi data wawancara terhadap anak santri tunarungu, beberapa ustadzah pendamping dan kepala sekolah pesantren tersebut. Sedangkan data sekunder sebagai penunjang didapatkan dari buku proposal pesantren, jurnal, skripsi, dan dokumen pribadi pesantren.
Hasil penelitian yang didapatkan peneliti adalah fenomena adaptasi santri tunarungu di dalam pesantren berbeda dengan fenomena yang terjadi di luar pesantren, hal ini dapat terjadi dikarenakan adaptasi yang santri lakukan masuk ke dalam adaptasi positif atau penyesuian diri positif dimana adaptasi diri, adaptasi psikologis, adaptasi religi dan adaptasi sosial yang santri dapatkan dipengaruhi oleh lingkungan pesantren dan warga pesantren yang mengajarkan segala hal dengan positif.