Retorika menjadi kunci keberhasilan dakwah, karena dengan retorika, pesan dakwah yang disampaikan akan dikemas dengan baik, sehingga mad’u akan meyakini akan kebenaran pesan-pesan yang disampaikan dengan berlandaskan Dalil-dalil Naqli maupun Aqli. Kemudian retorika sebagai seni berbicara dengan baik, dapat diperoleh berdasarkan bakat/ talenta dan juga berdasar dari pelatihan yang mendalam. Jika, seorang pembicara (da’i) telah menguasai mengenai ilmu retorika secara mendalam ditambah jam terbang yang padat, maka da’i akan dapat mepraktekkannya dengan indah serta akan muncul ciri khasnya sendiri. Disamping gaya bahasa, gaya suara dan gaya gerak tubuh juga diatur dalam ilmu retorika. Fokus penilitian ini adalah menganilisis gaya retorika dakwah Ustaz Anas Fauzi dalam acara pernikahan dengan menggunakan salah satu video di youtube. Tujuan penilitian ini adalah mengetahui gaya retorika Ustaz Anas dalam acara pernikahan. Metode dan jenis penilitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan memakai model analisis interaktif yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman. Cara yang digunakan yaitu mengumpulkan data, mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan.
Adapun hasil daripada penilitian ini yaitu Gaya bahasa yang digunakan Ustaz Anas Fauzi yaitu, gaya bahasa berdasar pemilihan kata menggunakan gaya bahasa percakapan. Sedangkan gaya bahasa berdasar langsung tidaknya makna meliputi: asindeton, retoris, hiperbol, simile, ironi dan satire. Selanjutnya Ustaz Anas dalam berbicara mengatur gaya suaranya dengan cukup baik, dengan memperhatikan pitch/ tinggi rendah suara, loudness/penekanan pada suatu kata atau kalimat dan juga jeda, sehingga bunyi suara/ kata yang dikeluarkan terdengar jelas dan indah. Kemudian sikap badan, cara berpakaian, mimik wajah, gerakan tangan dan cara pandang mata, di praktekkan Ustaz Anas dengan baik sehingga mad’u akan mudah memahami maksud daripada isi pesan yang disampaikan.
Novelty atau kebaruan dalam penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu judul dan objek dari penelitian yang akan penulis kaji ini, yang berupa gaya retorika untuk mengkaji dakwah Ustaz Anas dalam video yang di unggah di Youtube di sebuah acara pernikahan. Penulis menganggap judul dan objek penelitian untuk mengkaji dakwah Ustaz Anas ini belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang dakwah Ustaz Anas, penulis menemukan satu penelitian, akan tetapi judul penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini yaitu yang berjudul teknik penyampaian pesan ceramah Ustaz Anas Fauzi sebagai pengulu viral di media sosial (Tirtayasa, 2022). Keterbatasan daripada penilitian ini adalah kurangnya data yang penulis peroleh untuk penilitian ini. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu peniliti mungkin bisa mengkaji dakwah Ustaz Anas baik dari segi nilai, metode, strategi, pesan dakwah maupun lainnya.