Keberadaan Instagram kerap kali menimbulkan berbagai dampak terhadap penggunanya, baik yang bersifat positif atau negatif. Seringkali intensitas penggunaannya memberi dampak menyimpang yang tidak sejalan dengan nilai- nilai agama. Hal tersebut dimanfaatkan oleh da’i atau konten kreator untuk menjadikan dakwah di instagram sebagai peluru untuk mencegah kemungkaran. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan pemahaman seseorang dapat terpengaruh ketika memiliki intensitas yang tinggi dalam melihat instagram dakwah sebagai media dalam memenuhi kebutuhan akan pemahaman agama. Untuk itu konten Instagram @sheilahasinna penting untuk diteliti karena dianggap mampu membawa manfaat bagi followersnya dengan mencakup nilai-nilai dakwah dan pengetahuan islam terutama terkait fiqih wanita dan nilai positif lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas mengakses konten instagram @sheilahasina terhadap pemahaman fiqih wanita followers. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan kuesioner atau angket. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistics 25. Sampel yang diambil 100 orang dari jumlah populasi 363.000 followers Instagram @sheilahasina menggunakan rumus Slovin.
Hasil penelitian ini menyatakan adanya pengaruh intensitas mengakses konten instagram @sheilahasina terhadap pemahaman fiqih wanita followers. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan uji regresi linier sederhana menunjukkan nilai thitung
> ttabel, yaitu 8.492 > 1.661. Kemudian hasil pada tabel ANNOVA menunjukkan hasil, nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka intensias mengakses konten Instagram @sheilahasina (X) berpengaruh terhadap pemahaman fiqih wanita followers (Y). Sedangkan dari uji koefisien determinasi disimpulkan bahwa adanya pengaruh intensitas mengakses konten instagram @sheilahasina terhadap pemahaman fiqih wanita followers sebesar 42,4%. Dari penelitian ini membuktikan adanya teori jarum hipodermik dimana media sosial dapat mempengaruhi penggunanya. Sehingga media sosial, harus dimanfaatkan oleh para da’i dan konten kreator untuk menyebarkan hal positif dan bermanfaat seperti digunakan sebagai platform dakwah. Melihat besarnya pengaruh dari media sosial maka seorang da’i atau konten kreator harus menjaga kualitas, kuantitas, dan kreativitas konten, karena kredibilitas da’i atau konten kreator akan mempengaruhi ketertarikan dan perhatian dari khalayak.