Tradisi persiapan pelaksanaan ibadah haji pada masyarakat Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan
Bariroh, Izzatul (2023) Tradisi persiapan pelaksanaan ibadah haji pada masyarakat Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo.
Skripsi_1901056050_Izzatul Bariroh_Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Izzatul Bariroh 1901056050 dengan judul Tradisi Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji Pada Masyarakat Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang kewajiban untuk melaukannya disyaratkan adanya kemampuan dari beberapa segi, seperti materi, materi, kesehatan, sarana untuk sampai ke tanah suci dan adanya kesempatan untuk menunaikannya. Namun, sebelum melakukan perjalanan ke tanah suci terlebih dahulu masyarakat Desa Sungelebak melaksanakan tradisi ritual yang sudah turun-temurun hingga saat ini.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskfriptif kualitatif dengan jenis field reseach (lapangan), dengan pendekatan antropologis. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menjaga kredibilitas dan keabsahan data digunakan triangulasi sumber dan teknik. Data primer berasal dari wawancara perangkat Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat pelaku haji Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Sedangkan data sekunder berasal dari dokumen, arsip, dan foto pada kegiatan tradisi persiapan pelaksanaan ibadah haji. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan dalam proses persiapan ibadah haji, adanya ritual seperti jidoran, nyajeni, slametan kaji, arak-arakan dan udik-udikan. Tradisi ritual mengandung makna serta fungsi sebagai berikut: 1) jidoran yaitu membacakan sholawat dengan iring-iringan terbang yang digelar mulai setelah ashar hingga menjelang subuh sebagai tolak bala’, 2)nyajeni, Sesaji yang diberikan berisi pisang yang memiliki makna memohon pertolongan kepada Allah SWT, kelapa memiliki makna agar jamaah nantinya diberi kelancara tanpa ada halangan dalam melaksanakan berbagai rangkaian ibadah haji, dan yang terakhir yaitu beras yang memiliki makna semoga diberi rasa kecukupan dan segala hajat nantinya bisa terwujud. 3) slametan kaji mengundang masyarakat sekitar untuk berdo’a bersama dengan menyelipkan makanan kue pasung serta dulkadir. Kue pasung merupakan sejenis kue apem dengan bentuk mengerucut yang memiliki makna menuju dekat dengan Allah SWT, sedangkan dulkadir merupakan istilah yang diambil dari susunan kata Abdul Qadir yang dinisbatkan kepada Syekh Abdul Qadir Aljilani, seorang wali yang dikenal memiliki karamah luar biasa. 4) arak-arakan, yang memiliki simbol makna serta fungsi antusias warga untuk memastikan jamaah telah sampai dengan selamat. 5)udik-udikan. Selama jamaah berjalan kaki menuju tempat berkumpul. prosesi kegiatan udik-udikan dilakukan dengan makna dan fungsi untuk berbagi kebahagiaan atas rasa syukur bisa berangkat melaksanakan ibadah haji
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Ibadah haji; Masyarakat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.31 Pillars of Islam |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 76201 - Manajemen Haji dan Umrah |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 06:35 |
Last Modified: | 18 Oct 2023 06:35 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21708 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year