Fenomena krisis karakter nasionalis-religius telah berkembang dalam dunia pendidikan saat ini. Banyaknya peserta didik yang sering melakukan bullying terhadap sesama teman di lingkungan sekolah telah membuktikan terjadinya fenomena krisis karakter ini. Maraknya fenomena tersebut dapat terjadi disebabkan oleh menurunnya jiwa nasionalis, yaitu telah mengabaikan nilai yang terkandung dalam nasionalisme berupa menjaga persatuan dan kesatuan antar bangsa Indonesia, serta jiwa religiusitas, yaitu tidak menunjukkan sikap ukhuwah wathoniyah sebagaimana yang telah diajarkan dalam agama Islam. Maka dari itu, peran sebuah sekolah sangat dibutuhkan dalam menanamkan nilai-nilai karakter nasionalis-religius kepada peserta didik secara seimbang. Hal ini sebagai sarana menuju terbentuknya sosok profil pelajar Pancasila bagi peserta didik.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana hubungan antara karakter nasionalis-religius dengan profil pelajar Pancasila?, dan 2) Bagaimana penanaman nilai karakter nasionalis-religius dalam membentuk profil pelajar Pancasila di MI Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif dan jenis penelitian lapangan. Adapun pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Hubungan antara karakter nasionalis-religius dengan profil pelajar Pancasila memiliki keterkaitan yang sejalan antara satu sama lain yaitu profil pelajar Pancasila mengarahkan peserta didik untuk memiliki karakter nasionalis-religius secara seimbang. 2) Penanaman nilai karakter nasionalis-religius di MI Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara dilakukan secara bertahap, yakni pertama, pemahaman dilakukan melalui proses pembelajaran Akidah Akhlak dan Pendidikan Pancasila. Kedua, keteladanan dilakukan melalui pemberian contoh atau perilaku yang santun dari para guru dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, pembiasaan dilakukan melalui kegiatan rutin, budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Adanya penanaman nilai karakter nasionalis-religius tersebut telah membawa hasil perubahan yang baik, yaitu terbentuknya kepribadian profil pelajar Pancasila bagi peserta didik di MI Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara. Hal ini dibuktikan dengan tertanamnya nilai-nilai karakter nasionalis-religius dalam diri peserta didik, yang secara tidak langsung telah diintegrasikan kedalam penerapan dimensi-dimensi yang terkandung dalam kepribadian profil pelajar Pancasila di MI Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara.