Kantor Akuntan Publik ataupun Akuntan Publik adalah penyedia jasa akuntansi yang memiliki peran penting bagi para pemakai laporan keuangan. Salah satu contoh jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik ataupun Akuntan Publik adalah jasa atestasi yang digunakan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan kepada pemakai laporan keuangan tentang keandalan suatu laporan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh sebab itu tentunya Kantor akuntan publik harus selalu menegakkan prinsip independensi dan selalu memegang teguh kode etik profesi. Karena realitanya tidak semua Kantor Akuntan Publik ataupun Akuntan Publik menjalankan tugasnya sesuai dengan standar yang berlaku, sampai saat ini masih banyak oknum-oknumnya terlibat tindakan fraud
Dari latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian dengan meneliti faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindakan fraud dengan pendekatan fraud triangle theory. Maka dari itu rumusan masalah pada penelitian ini adalah mengetahui seberapa berpengaruhnya financial stability, personal financial need, external pressure, innefective monitoring, sistem pengendalian intern dan kesesuaian kompensasi terhadap fraud pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal dengan menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun sumber data yang diteliti adalah data primer, dengan sampel Kantor Akuntan Publik di Semarang. Data yang diolah penulis adalah jawaban atas kuesioner yang diberikan penulis kepada kantor-kantor KAP di Semarang.
Hasil penelitian yang dilakukan di kantor-kantor KAP di Semarang menunjukkan bahwa financial stability, personal financial need dan external pressure tidak berpengaruh terhadap fraud, sedangakan innefective monitoring memiliki pengaruh positif signifikan terhadap fraud serta sistem pengendalian intern dan kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif signifikan terhadap fraud.