Indonesia merupakan Negara berkembang dengan penganut agama Islam terbesar di dunia. Hal tersebut menjadi salah satu peluang dalam upaya perkembangan pemerataan perekonomian di Indonesia dari sektor syariah. Sesuai dengan Rukun Islam ketiga yaitu zakat yang diwajibkan bagi setiap muslim yang memiliki jumlah kekayaan tertentu dan sudah mencapai nishab. Zakat mempunyai fungsi sosial dan ekonomi yakni, zakat menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan khususnya masyarakat muslim di Indonesia. Besarnya potensi yang bersumber dari zakat, pemerintah membentuk Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah yang berperan penting dalam proses pengumpulan serta penyaluran zakat, infaq dan shadaqah. Zakat, Infaq dan Shadaqah harus dikelola oleh lembaga yang profesional, amanah dan bertanggungjawab, sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. LAZISNU Kota Semarang merupakan Lembaga pengelola zakat dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki visi & misi untuk berkhidmat dalam rangka membantu kesejahteraan dan kemandirian umat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan secara sistematis serta akurat mengenai fakta-fakta yang yang ada. Penelitian ini menggunakan data primer dari hasil wawancara bersama staf keuangan LAZISNU Kota Semarang, dan menggunakan data sekunder berupa dokumen-dokumen hasil wawancara, serta didukung dengan data laporan tahunan LAZISNU Kota Semarang tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LAZISNU Kota Semarang dalam menjalankan program-programnya telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Pedoman Tata Kelola NU CARE-LAZISNU dan sesuai dengan Sistem Informasi Akuntansi Zakat serta PSAK No. 109, ditunjukkan dengan laporan keuangan yang sudah disajikan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.