Dari data kekerasan tahunan yang dicatat DP3A Kota Semarang bahwa angka kekerasan terhadap anak anak pada tahun 2022 mengalami kenaikan dengan jumlah kasus 69 dibanding tahun 2021 yang berjumlah 31 kasus. Karena anak merupakan anugerah dari Allah SWT didalam sebuah keluarga dan anak merupakan harta yang berharga bagi setiap keluarga yang seharusnya dilindungi dijamin hak hadhanah dan hak-hak lainya.. Keluarga merupakan unit terkecil yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam kehidupan seorang anak. Namun pada kenyataanya anak selalu mengalami tindak kekerasan dalam keluarganya yang dilakukan oleh orang tua mereka.
Perlindungan anak merupakan tanggung jawab negara, pemerintah, keluarga dan masyarakat, Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kota semarang sebagai salah satu unsur pemerintah yang bertugas memeberikan perlindungan terhadap anak.
Dalam penelitian lapangan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan terkait bagaimana peran dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kota Semarang dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak pasca mengalami kekerasan, dan bagaimana analisis hukum islam terhadap peran dari DP3A. Penelitian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer diambil dari wawancara dengan DP3A kota semarang, sedangkan dat sekunder bersumber dari buku, jurnal, undang-undang dan referensi lainya yang terkait dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Kemudian metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.