Adanya peningkatan ekonomi pada keluarga TKI cendurung digunakan untuk keperluan konsumtif, baik untuk memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, kendaraan ataupun keperluan pembangunan rumah dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Selain itu, kegiatan konsumsi ini terkadang disalah artikan oleh sebagian keluarga TKI untuk memperlihatkan hasil kerja dari anggota keluarganya selama menjadi TKI di luar negeri. Pandangan seperti itu seringkali memicu kecemburuan dan persaingan di masyarakat.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimana pola perilaku konsumsi keluarga TKI di Desa Tambakrejo 2) bagaimana dampak yang ditimbulkan setelah ada anggota keluarga yang bekerja menjadi TKI dan 3) bagaimana pemanfaatan remitansi yang dilakukan oleh keluarga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Narasumber dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tambakrejo yang salah satu anggota keluarganya menjadi TKI dan tetangga sekitar rumah dari keluarga TKI.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pola konsumsi keluarga TKI Desa Tambakrejo sebelum dan sesudah ada salah satu anggota keluarga yang bekerja menjadi TKI di luar negeri yaitu cenderung konsumtif. Remitansi yang dikirimkan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kemudian juga digunakan untuk membeli kendaraan, alat elektronik, perabotan rumah, emas, sawah, tanah dan pembangunan rumah. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari keluarga TKI cenderung berperilaku konsumtif daripada produktif. Hal ini didorong karena adanya dana dapat digunakan untuk konsumsi. Peningkatan ekonomi atau pendapatan keluarga yang jauh lebih bak bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan berdampak terhadap perubahan sikap dan perilaku keluarga TKI dalalm kehidupan bermasyarakat baik itu positif maupun negative. Keluarga TKI di Desa Tambakrejo sudah melakukan pemanfaatan remitansi dalam bentuk zakat, namun infaq dan sedekah masih jarang dilakukan, keluarga TKI melakukan pemanfaatan remitansi dalam bentuk infaq dan sedekah ketika perekonomian dalam keluarga mengalami peningkatan sehingga memiliki sisa pendapatan yang dapat disalurkan.