Dalam suatu negara, arti penting pajak bukan hanya sekedar menjadi sumber penerimaan yang melancarkan pembangunan nasional saja, tetapi juga sebagai sumber utama perbelanjaan pemerintah. Penerimaan pajak sangat penting untuk menunjang kegiataan ekonomi negara. Namun pelaksanaan perpajakan di Indonesia seringkali mengalami berbagai kendala diantaranya adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perpajakan tidak konsisten, lemahnya penegakan hukum tentang sanksi denda terhadap pelanggaran perpajakan, dan kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membayar pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh religiusitas, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda, tingkat penghasilan, dan pemutihan pajak terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada wajib pajak di Kecamatan Gunungpati. Pengambilan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel dari populasinya yang berjumlah 53.964. Metode analisis dan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan PBB, persepsi wajib pajak berpengaruh negatif terhadap keberhasilan penerimaan PBB, tingkat penghasilan berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan PBB, dan pemutihan pajak berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan PBB