Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pertumbuhan ekonomi, dan tax effort terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang telah menerapkan otonomi daerah. Penerapan otonomi daerah merupakan bentuk sistem pemerintah dari sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi. Bentuk pencapaian sistem desentralisasi yakni melihat kinerja keuangan pemerintah daerah melalui laporan keuangan. Kinerja keuangan merupakan tingkat pencapaian dari pengelolaan keuangan atas pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dengan tujuan mengetahui kemampuan suatu daerah dalam mengelola keuangan. Variabel independen dalam observasi ini adalah pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pertumbuhan ekonomi dan tax effort. Serta variabel dependen dalam observasi ini adalah kinerja keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ini menggunakan teori agensi (agency theory). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode analisis data dengan menggunakan data sekunder. Dengan model pengumpulan data yakni metode studi dokumentasi dengan melihat laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam situs Badan Pusat Statistik. Populasi pada penelitian yang digunakan adalah Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 26.
Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil uji koefisien determinasi sebesar 6,2% sedangkan sisanya sebesar 93,8% dijelaskan oleh variabel-variabel di luar penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Variabel dana perimbangan, pertumbuhan ekonomi dan tax effort tidak berpengaruh terahadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Sedangkan secara simultan variabel pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pertumbuhan ekonomi, dan tax effort secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.