Hasil observasi awal secara langsung di kelas VIIIC, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep pembelajaran pada materi bahan kimia dalam makanan. Hal ini dikarenakan pembelajaran sains di MTs NU 07 Patebon masih bersifat monoton. Selain itu metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi. Dikatakan kurang bervariasi, karena guru mendominasi pembelajaran dengan metode ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif. sehingga materi yang disampaikan belum mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIIIC setelah diterapkan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan IBL (Inquiry Based Learning) Materi Pokok Bahan Kimia Dalam Makanan DI MTs NU 07 Patebon.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan siklus pertama 3 pertemuan dan siklus dua 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIIC MTs NU 07 Patebon yang berjumlah 41 siswa. Indikator ketercapaiannya apabila 85% siswa yang memperoleh nilai 65. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajarnya 72,3 dengan ketuntasan belajar 80%. Pada siklus I ini sudah ada peningkatan hasil belajar di bandingkan sebelumnya, akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 83,8 dengan ketuntasan belajar 95%. Hasil evaluasi siklus II telah mengalami peningkatan jika dibandingkan siklus I. Hasil evaluasi siklus II, peserta didik sudah tuntas secara klasikal. Hal ini menunjukkan bahwa sudah tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Implementasi pembelajaran kontekstual dengan pendekatan IBL (Inquiry Based Learning) yang dilakukan di MTs NU 07 Patebon pada kelas VIIIC dengan materi pokok bahan kimia dalam makanan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.