Tinjauan hukum Islam terhadap kelainan seksual sebagai alasan perceraian : studi putusan nomor: 26/Pdt.G/2022/PA.Pt
Syafaah, Lainy Aisyatus (2023) Tinjauan hukum Islam terhadap kelainan seksual sebagai alasan perceraian : studi putusan nomor: 26/Pdt.G/2022/PA.Pt. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1902016089_Lainy_Aisyatus_Syafaah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Perceraian merupakan titik akhir dari sebuah pernikahan yang tidak dapat diselamatkan. Dalam putusan nomor:26/Pdt.G/2022/PA.Pt penyebab utama perceraian tersebut dikarenakan tergugat memiliki kelainan seksual dan suka mengirim foto vulgar. Apabila dihubungkan dengan Undang-Undang tidak akan dijumpai kelainan seksual sebagai alasan perceraian sehingga hakim menjadi pemeran utama dalam memutus perkara tersebut. Walaupun hal tersebut bisa dimasukkan dalam kategori “salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami istri”, tetapi hal tersebut masih diperdebatkan dan ditafsirkan lain. Kemudian apabila dimasukkan ke dalam alasan huruf (f) yaitu antara penggugat dan tergugat terus menerus terjadi pertengkaran apakah memang sudah sesuai. Oleh sebab itu hakim menjadi pemeran utama yang bertindak sebagai pengambil keputusan dituntut untuk jeli dan teliti agar tercipta putusan yang adil dan tepat serta tidak ada pihak yang nantinya merasa dirugikan.
Berdasarkan permasalahan di atas, pokok permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana pertimbangan hakim terhadap kelainan seksual sebagai alasan perceraian? Dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap kelainan seksual sebagai alasan perceraian studi putusan Pengadilan Agama Pati Nomor: 26/Pdt.G/2022.PA.Pt.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach). Sumber data diperoleh dari data primer yaitu wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Pati yang memutus perkara tersebut, dan data sekunder yang didalamnya terdapat bahan hukum primer, sekunder. Data yang diperoleh penulis menggunakan wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pertimbangan hakim dalam memutus perceraian tersebut dengan menisbatkan kepada alasan huruf (f) yaitu perselisihan dan pertengkaran terus menerus dikarenakan didalam Undang-Undang tidak diatur mengenai kelainan seksual dapat dijadikan alasan perceraian dan didalam pembuktian saksi yang dihadirkan dalam persidangan perselisihanlah yang terbukti. Kedua, menurut hukum Islam kelainan seksual dapat dijadikan alasan perceraian apabila memenuhi unsur yaitu dapat menghalangi seseorang untuk berhubungan seksual, kelainan seksual yang termasuk perilaku buruk dan merupakan perbuatan yang dilarang Allah. Seperti dalam putusan nomor:26/Pdt.G/2022.PA.Pt dimana tergugat memiliki kelainan seksual dan suka mengirim foto vulgar yang termasuk ke dalam kategori perilaku buruk dan dilarang Allah.
ABSTRACT:
Divorce is the end point of a marriage that cannot be saved. In decision number: 26/Pdt.G/2022/PA.Pt the main cause of the divorce is because the defendant has a sexual disorder and likes to send vulgar photos. If connected with the law, there will be no sexual disorder as a reason for divorce, so the judge becomes the main actor in deciding the case. Although this can be included in the category “one part has a disability forilness with the consequence of not being able to carry out their obligationns as husband and wife”, but is still being debated and interpreted differently. Then when put in the reason for reason (f) is wheter the plaintifif and the defendant continue to have quarrels it is appropriate. Therefore the judge become the main actor who acts as decision makers are required to be observant and through in order to create fairr and appropriate decisions and no party will feel disadvantaged.
Based on the problems above, the main problem raised in this thesis is how the judge considers sexual disorder as a reason for divorce? And what is the review of Islamic law regarding sexual disorder as a reason for divorce? by using a study of the decision of the Pati Religious Court Number: 26/Pdt.G/2022.PA.Pt.
This type of research uses normative legal research using a case approach. Sources of data were obtained from primary data, namely interviews with judges at the Pati Religious Court who decided on the case, and secondary data which contained primary, secondary and tertiary legal materials. The data obtained by the author using interviews, literature studies and documentation. The data analysis technique uses descriptive analysis with three steps, namely data reduction, data presentation and verification.
The results of the study show that First, the judge's considerations in deciding the divorce by referring to the reason for letter (f) namely disputes and constant bickering because the law does not regulate sexual disorders can be used as a reason for divorce and it is in the evidence of the witnesses presented in the dispute trial that proven. Second, according to Islamic law, sexual disorder can be used as a reason for divorce if it fulfills an element that can prevent someone from having sex, sexual disorder which includes bad behavior and is an act that is prohibited by Allah. As in decision number: 26/Pdt.G/2022.PA.Pt where the defendant has a sexual disorder and likes to send vulgar photos which fall into the category of bad behavior and are prohibited by Allah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum Islam; Kelainan Seksual; Perceraian; Putusan pengadilan |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 21 Oct 2023 04:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2023 04:12 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21793 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year