Jilbab adalah identitas perempuan muslimah dan sudah dijelaskan dalam Islam. Jilbab berfungsi untuk menutup aurat perempuan muslimah agar terhindar dari keburukan-keburukan dan terlindungi dari fitnah dunia dan fitnah syaitan. Oleh karena itu, jilbab seharusnya menjadi cerminan pribadi bagi pemakainya, bukan hanya sebagai penutup kepala atau dilekatkan ke tubuh. Berjilbab bukan juga karena mengikuti trend fashion yang sedang booming sekarang ini, melainkan berjilbab sebagai identitas muslimah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tentang bagaimana pandangan remaja putri terhadap makna jilbab sebagai identitas muslimah dan implikasi jilbab terhadap perilaku sosial di SMA N 1 Sirampog. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana remaja putri dalam memaknai jilbab di Era Modern dan untuk mengetahui implikasi jilbab terhadap perilaku sosial di masyarakat.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif lapangan, dan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Kemudian untuk pendekatannya berupa pendekatan deskriptif. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial oleh Max Weber, yang mana teori ini dibagi menjadi empat tindakan sosial, yaitu tindakan rasional instrumental, tindakan rasional nilai, tindakan afektif, dan tindakan nilai.
Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa pandangan siswi SMA N 1 Sirampog mengenai jilbab, baik dari segi latar belakang, alasan berjilbab serta model jilbab yang dipakai. Implikasi pemakaian jilbab di SMA N 1 Sirampog sendiri yaitu untuk mencegah maksiat, jilbab sebagai identitas muslimah dan untuk mendorong bersikap sopan. Kemudian ditemukan juga alasan siswi SMA N 1 Sirampog mengenakan jilbab, yaitu jilbab karena perintah agama, jilbab bagian dari trend fashion dan jilbab sebagai bentuk kesopanan. Selain itu ditemukan juga beberapa faktor yang mendukung serta menghambat siswi dalam memakai jilbab di lingkungan sekolah.