Skripsi ini membahas tentang penggunaan punishment dalam membentuk sifat al-haya` siswa SMK Sholihiyyah Kalitengah Mranggen Demak. Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Bagaiamana penerapan penggunaan puishment dalam membentuk sifat al-haya` siswa SMK Sholihiyyah Kalitengah Mranggen Demak? 2) Apa saja bentuk punishment yang efektif dalam membentuk sifat al-haya` siswa SMK Sholihiyyah Kalitengah Mranggen Demak? Adapun penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (Field Research). Penelitian ini menggunaka jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket serta studi dokumentasi. Untuk uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sedangkan untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis Miles dan Hubarman yang meliputi Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh yaitu 1) Penggunaan punishment yang dilakukan oleh guru dalam membentuk sifat al-haya` siswa di SMK Sholihiyyah adalah punishment verbal dan non verbal. hukuman yang dilakukan secara verbal berupa kata-kata untuk memberikan peringatan secara keras pada siswa yang kurang memiliki rasa malu dan berujung dengan melanggar tata tertib di sekolah. Penggunaan punishment Non Verbal ialah punishment yang dilakukan dengan cara menyakiti secara fisik menggunakan alat atau tidak. Penggunaan punishment non verbal dalam membentuk sifat al-haya` siswa diberikan ketika siswa melanggar tata tertib sekolah lebih dari satu kali. Dengan adaya pemberian punishment bertujuan untuk menjadikan peserta didik menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan tidak mengulanginya lagi. 2) Bentuk punishment yang efektif dalam membentuk sifat al-haya` siswa SMK Sholihiyyah Kalitengah yaitu berdiri di halaman sekolah dengan presentase 54,2%, membersihkan kamar mandi dengan presentase 52,1%, berdiri di depan kelas dengan presentase 50%, mengepel lantai dan push up dengan presentase masing-masing 33,3% membaca do`a sendiri 6,3% menjawab sangat malu, Siswa yang mendapat hukuman menghafal surah pendek merasa malu dengan presentase 39,6% dan menjawab kadang-kadang sebanyak 37,5%. Bentuk punishment yang digunakan di SMK Sholihiyyah cukup dianggap efektif guna menekan siswa agar memiliki rasa malu dalam dirinya hal itu terlihat dari adanya perubahan pada diri siswa yang mulai mulai tertanam sifat malu dalam dirinya setelah mendapat punishment.