Penelitian dan pengembangan ini bertolak dari perkembangan media pembelajaran yang semakin berkembang pesat di era digital. Hal tersebut menjadikan media pembelajaran sangat penting untuk mendukung terwujudnya pembelajaran yang baik. berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Munculnya berbagai permasalahan pada proses pembelajaran seperti, kurangnya keefektifan media pembelajaran yang digunakan dan kebosanan siswa dalam memahami media pembelajaran yang monoton. Maka, berangkat dari permasalahan tersebut dirilislah media pembelajaran PAI Plus dalam dua versi, yakni web dan aplikasi. Penelitian ini berfokus pada Bagaimana pengembangan media pembelajaran PAI Plus dan Bagaimana keefektifannya, dan untuk menguji keefektifan media pembelajaran PAI Plus, maka dilakukan uji coba di SMP N 16 Semarang. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengembangkan media pembelajaran PAI Plus di SMP N 16 Semarang yang memadai, (2) Mengukur keefektifan media pembelajaran PAI Plus terhadap hasil belajar siswa SMP N 16 Semarang.
Penelitian ini dilakukan di SMPN 16 Semarang pada tahun pelajaran 2022/2023 dengan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) Borg dan Gall. Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi yaitu : observasi, wawancara, tes hasil belajar, angket dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik : (1) Kualitatif deskriptif pada tahap studi pendahuluan, pengembangan dan revisi produk, (2) Kuantitatif deskriptif pada hasil uji lapangan awal dan lapangan utama, serta (3) Kuantitatif jenis true experimental design posttest-only control design yang hasilnya dianalisis dengan uji-t sampel independen pada tahap uji lapangan operasional.
Langkah-langkah pengembangannya yaitu: (1) Membangun e-learning system (sistem) menggunakan Tutor LMS Pro, (2) Menyusun e-learning content (isi), dan (3) Menyediakan e-learning infrastructure (Peralatan).
Produk media pembelajaran PAI Plus mendapat skor kelayakan oleh ahli materi sebesar 93%, dan ahli media sebesar 86% serta skor kelayakan oleh siswa uji lapangan awal sebesar 85%. Kemudian pada tahap uji lapangan utama mendapat skor kelayakan sebesar 92%. Berdasar skor penilaian kelayakan media tersebut, disimpulkan bahwa media ini sangat layak.
Keefektifan media pembelajaran e-learning terhadap hasil belajar siswa pada diuji menggunakan uji-t sampel independen. Hasilnya, nilai t hitung = 2,330 lebih besar dari t tabel(0,05;24) = 2,064. Karena thitung > ttabel(0,05;24), maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antar kedua rata-rata kelompok. Perbedaan rata-rata tersebut dikarenakan rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Dengan demikian, disimpulkan bahwa media pembelajaran PAI Plus efektif meningkatkan hasil belajar siswa dan pembelajaran dengan media PAI Plus lebih efektif dibandingkan cetak.