Mahasiswa psikologi pada masyarakat dinilai memiliki kemampuan proteksi diri yang baik, seperti cakap dalam mengelola emosi, sehat mental, mampu memberikan tanggapan serta saran yang bijak atas permasalahan yang sedang didiskusikan, dan lain sebagainya. Namun pada kenyataannya beberapa mahasiwa psikologi belum memiliki kemampuan proteksi diri tersebut, salah satunya terdapat mahasiswa psikologi yang melampiaskan emosi melalui tindakan self injury. Self injury sebagai bentuk perilaku menyakiti diri sendiri yang dilakukan oleh seseorang secara sengaja untuk melampiaskan emosi atau rasa sakit yang tidak bisa diungkapan dengan kata-kata tanpa bertujuan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri sehingga menimbulkan perasaan lega yang bersifat sementara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika latar belakang pengalaman dan karakteristik kepribadian mahasiswa psikologi yang memicu mereka melampiaskan emosi dengan self injury. Penelitian ini dilakukan kepada 4 orang mahasiswa psikologi di Jawa Tengah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis analisis deskriptif. Penelitian ini menerima hasil bahwa mahasiswa psikologi melakukan self injury disebabkan karena pernah mengalami pengalaman menyakitkan yang berasal dari keluarga dan lingkungan yang tidak sehat, serta karakter diri mereka yang melatar belakangi pikiran untuk melakukan self injury.