Penelitian ini menganalisis Perilaku Konsumtif Kader Koperasi Mahasiswa Walisongo dengan Penggunaan Dompet Digital Shopeepay. Penelitian ini menggunakan desain penelitian lapangan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi terhadap Kader Kopma Walisongo. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kader Kopma Walisongo, sedangkan sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Total sampel penelitian berjumlah 9 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut. Pertama, penggunaan dompet digital Shoppepay berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hal ini mengindikasikan agar para mahasiswa perlu meningkatkan penguatandiri dalam mengimbangi penggunaan dompet digital Shoppepay, sehingga dompet digital Shoppepay bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mampu mem-permudah transaksi Kader Kopma Walisongo, dan menghindari sisi buruknya. Pertama, tanda-tanda yang bisa menjadi indikator bahwa kita memiliki perilaku konsumtif, seperti sering membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan, sering membeli barang untuk mengisi kekosongan emosional, atau terlalu fokus pada merek atau produk tertentu. Kedua, konsumsi dalam teori Baudrillard dipandang sebagai simbol sosial dan budaya yang memperkuat paradigma kapitalis, dan telah menyebabkan hilangnya nilai-nilai yang lebih tinggi dalam masyarakat modern Konsumsi dalam pandangan Baudrillard dianggap sebagai suatu bentuk simulasi atau penciptaan dunia nyata yang berbeda dari kenyataan yang sebenarnya.