nilai religius seseorang yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta kemauan dan Tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah fakta lapangan yang menunjukkan peningkatan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Pondok Pesantren At-Tauhid Semarang sebagai Lembaga Penerima Wajib Lapor (IPWL) menjadikannya sebagai lembaga yang efektif untuk merehabilitasi karena dalam pelaksanaannya Pondok ini menggunakan pendekatan agama yang menanamkan nilai-nilai religius pada diri santri. Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan peran pendidikan agama Islam dalam proses rehabilitasi di Pondok Pesantren At-Tauhid Semarang dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Pendidikan Agama Islam di pondok pesantren At-Tauhid Semarang. Dalam penelitian ini, Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren At-Tauhid Semarang sudah berjalan dengan baik, hal tersebut dapat hal tersebut dapat dilihat dari terlaksananya Pendidikan Agama Islam melalui program pendidikan keimanan, pendidikan akhlak dan pendidikan ibadah.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di Pondok Pesantren At-Tauhid yaitu adanya keteladanan yang diberikan oleh guru dalam memberikan contoh yang baik kepada santrinya adanya dukungan penuh dari pengasuh pondok, pengurus dalam memberikan pendidikan dan pelayanan kepada santri serta adanya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Sedangkan faktor yang menghambat dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren At-Tauhid Semarang yaitu kurangnya tenaga pendidik, kurangnya motivasi dan kedisiplinan santri dalam melaksanakan kegiatan.