Keterbatasan fisik yang dimiliki orang tua menjadikan adanya pengasuhan yang dibantu oleh anggota keluarga yang lain atau tetangga sekitar rumah. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana penanaman nilai moral, pengetahuan dan perilaku yang dilakukan oleh keluarga difabel serta bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua difabel
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara semi terstruktur dan mendalam serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data lapangan model Miles dan Huberman (1984) dengan teknik analisis induktif dimana peneliti melakukan analisis berdasarkan fakta di lapangan kemudian dihubungkan dengan teori yang sesuai dan ditarik kesimpulan dari khusus ke umum. Secara substantive analisis dalam penelitian ini menggunakan teori pola asuh Hurlock.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan yang dilakukan oleh keluarga difabel menekankan pada tiga aspek penting pengasuhan meliputi nilai moral, perilaku dan pengetahuan. Nilai moral yang muncul adalah kepatuhan, tanggung jawab, dan ketakutan. Sementara perilaku yang muncul meliputi kurangnya kepekaan dan kepedulian, serta sikap manja. Sedangkan pengetahuan yang ditanamkan mengenai kesadaran tentang pentingnya bekerja, pengetahuan tentang tugas orang tua dalam sebuah keluarga dan rumah serta pengalaman pengasuhan di masa lalu. Disisi lain upaya pengasuhan melibatkan anggota keluarga yang terdiri dari suami mertua, ibu, serta melibatkan orang lain dalam hal ini adalah tetangga dekat mereka