Tunagrahita adalah individu yang mengalami keterbatasan mental atau dikenal dengan istilah disabilitas intelektual. Kondisi ini menyebabkan individu mengalami hambatan. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. Secara umum anak yang mengalami gangguan mental memang harus diperkaya dengan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk menstimulasikan dirinya dengan sang pencipta. Sedangkan metode pembiasaan ini adalah suatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang, konsisten, berkelanjutan agar suatu kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Adanya pembiasaan hafalan surat pendek yang diberian kepada anak disabilitas diharapkan dapat mengubah tingkah laku sehari-hari, bisa memilih lingkungan yang baik, dan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana upaya membentuk kecerdasan spiritual anak tunagrahita melalui pembiasaan hafalan surat pendek di SLB Dharma Wanita Ujungpangkah Gresik. Rumusan masalah pada penelitian ini bagaimana upaya membentuk kecerdasan spiritual anak tunagrahita melalui pembiasaan hafalan surat pendek di SLB Dharma Wanita Ujungpangkah Gresik? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembiasaan dalam membentuk kecerdasan spiritual anak tunagrahita SLB Dharma Wanita Ujungpangkah Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus. Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi sedangkan sumber dalam penelitian ini menggunaan sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi data dan triangulasi sumber. Tenik analisis data yang digunakan yaitu reduksi atau verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa, pertama pelaksanaan pembiasaan hafalan surat pendek berjalan dengan baik dan memiliki langah-langkah upaya dalam membentuk kecerdasan spiritual dapat dilihat dari membimbing menemukan makna hidup, mengembangkan lima latihan penting, melibatkan anak dalam beribdah dan melejitkan kecerdasan spiritual dengan sabar dan syukur. Kedua, dalam bentuk upaya meningatkan kecerdasan spiritual melalui hafalan surat pendek yaitu dengan mengulang-ulang bacaan untuk meningkatkan kesabaran anak dan meningkatkan keimananan dampak dari pembiasaan hafalan surat pendek dalam membentuk kecerdasan spiritual anak berdampak positif. Hal ini bisa dilihat anak mendapatkan perubahan meningkatnya keimanan, rajin mengerjakan sholat, pemaaf dan sabar, dan anak senang berpuat baik pada lingkungannya.