Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membawa sebuah dampak perubahan dalam kehidupan masyarakat, membuat manusia menciptakan inovasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Adanya berbagai macam media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Youtube, Tik-tok, Instagram dan Twitter, sebagai sebuah sarana untuk berkomunikasi, berbagi informasi, edukasi dan hiburan yang berbasis internet menjadikan sebuah fenomena tersendiri bagi kalangan remaja Desa Kelet. Hal tersebut mulai terlihat munculnya pergeseran dalam keseharian remaja baik itu dalam kebiasaan berkomunikasi, berinteraksi, budaya, dan norma etika yang ada karena gaya komunikasi remaja yang berkecenderungan menggunakan WhatsApp. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perubahan komunikasi dan pola-pola interaksi sosial remaja melalui aplikasi WhatsApp di Desa Kelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terciptanya interaksi sosial remaja melalui aplikasi WhatsApp dan keefektifan remaja dalam menggunakan WhatsApp dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan naratif. Adanya dua sumber data dalam penelitian yaitu data primer diperoleh secara langsung melalui observasi dan wawancara dan data sekunder diperoleh melalui buku, artikel ilmiah dan jurnal penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian meneliti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang terkumpul, kemudian membuat analisis data untuk menarik kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa WhatsApp sangat penting bagi remaja di Desa Kelet dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Mereka menggunakan WhatsApp untuk ngobrol dengan teman, keluarga, dan anggota komunitas. Ada banyak fitur di WhatsApp yang mereka gunakan, seperti obrolan pribadi, grup, panggilan suara, dan berbagi foto atau video untuk menjaga hubungan sosial mereka. Namun, penggunaan WhatsApp juga bisa memiliki beberapa masalah. Beberapa remaja bisa jadi terlalu kecanduan menggunakan aplikasi ini, yang bisa mengganggu waktu dan perhatian mereka. Selain itu, ada juga tekanan dari grup WhatsApp yang bisa memengaruhi perasaan dan emosi remaja. Penelitian ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana remaja di Desa Kelet menggunakan WhatsApp dan bagaimana itu mempengaruhi mereka. Informasi ini bisa berguna untuk mengembangkan program pendidikan yang membantu remaja menggunakan teknologi dengan bijak dan menjaga hubungan sosial mereka dengan baik.