Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang membahas terkait implementasi kurikulum merdeka berupa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kurikulum merdeka yang terjadi di MAN Purworejo pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti. Kurikulum merdeka memberikan penawaran pembelajaran yang lebih fleksibel dengan tetap memfokuskan pada mata pelajaran yang dianggap penting untuk dikuasai dengan disertai pemberian keleluasaan bagi guru dalam menerapkan pembelajaran. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang diterapkan sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013, pembelajaran kurikulum 2013 umumnya hanya fokus pada intrakulikuler atau tatap muka, sedangkan kurikulum merdeka menggunakan paduan pembelajaran intrakulikuler (70-80% dari JP) dan kokulikuler (20-30% JP) melalui proyek penguatan profil pelajar pancasila. Penelitian ini mengambil beberapa responden yang terdiri dari waka kurikulum, guru pendidikan agama islam serta siswa yang dipikir mampu dan paham terkait penelitian ini. Dalam pengambilan data digunakan teknik wawancara, observasi di lapangan serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan adanya dua permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti, yaitu pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan islam dan budi pekerti dan faktor penghambat serta faktor pendukung dalam implementasi kurikulum merdeka.