Transformasi lahan merupakan suatu proses perubahan penggunaan lahan dari bentuk pengunaan tertentu menjadi penggunaan lain. Transformasi lahan pertanian karet menjadi perkebunan kelapa sawit banyak dilakukan masyarakat Desa Sungai Bulian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses transformasi lahan karet menjadi perkebunan kelapa sawit dan implikasi dari perubahan tersebut. Kegiatan transformasi lahan dilakukan sejak tahun 2017 sampai 2023, dimana masyarakat melakukan tranformasi lahan dengan berbagai cara yaitu dengan melakukan tranformasi keseluruhan atau melakukan secara bertahap.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun data dalam penelitian ini yakni data primer dan sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam prosesnya, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat yang melakukan transformasi lahan, kepada buruh tani yang membantu, dan kepala desa. Sementara itu, data dalam penelitian ini dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian peneliti menggunakan teori pilihan rasional James S. Coleman yang membahas tentang aktor dan sumber daya sebagaimana yang terdapat dalam penelitian.
Berdasarkan data lapangan penelitian ini menunjukkan bahwa pertama masyarakat Desa Sungai Bulian memilih melakukan transformasi lahan karet menjadi perkebunan kelapa sawit ialah karena 1) disebabkan karena harga karet yang sangat murah hanya; 2) karena produksi karet yang menurun; 3) karena proses panen karet yang sulit dan memakan waktu yang cukup lama; 4) dan faktor cuaca yang tidak menentu. Adapun kehidupan ekonomi masyarakat pasca transformasi lahan mengalami perubahan. Kondisi itu bisa dilihat dari pendapatan ekonomi masyarakat yang mengalami kenaikan. Dari segi pendapatan tersebut masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.