Fenomena anak jalanan menjadi permasalahan sosial yang mengganggu kenyamanan dan keamanan Kota Tegal. Hal ini menjadi salah satu fenomena yang menarik dikaji dalam kaitannya dengan Rumah Singgah yang ada di Kota Tegal. Rumah Singgah menjadi pihak luar yang mengupayakan memberikan pembinaan terkait karakter anak jalanan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan terkait peran dari rumah singgah asa bahari dalam membina karakter anak jalanan dan kendala yang dihadapinya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data pada penelitian ini diperoleh dari observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan penanggung jawab, pekerja sosial, dan tiga penerima manfaat yang dilakukan masing-masing di Dinas Sosial dan Rumah Singgah Asa Bahari. Teknik data pada penelitian ini menggunakan analisis induktif dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat program di Rumah Singgah Asa Bahari untuk membina karakter anak jalanan, yaitu rehabilitasi perilaku (pemulihan pada perilaku maupun karakter), rehabilitasi sosial psikososial (pemulihan pada mental psikologi dan sosial), pelayanan pemeriksaan kesehatan (pengecekan kesehatan pada anak jalanan), dan rehabilitasi rujukan (pelayanan ditempat yang lebih memadai). Adapun kendala yang dihadapi Rumah Singgah Asa Bahari dalam membina anak jalanan dibagi menjadi dua jenis yaitu kendala internal seperti kinerja petugas yang kurang optimal, jumlah PM yang tidak seimbang dengan petugas, penerapan disiplin sulit, dan sarana dan prasarana belum maksimal. Adapun kendala eksternalnya seperti dana operasional yang terbatas, stereotype negatif dari masyarakat, dan kerjasama yang terbatas.