Penelitian ini dilatarbelakangi perilaku menyimpang yang dilakukan remaja. Fenomena perilaku menyimpang remaja sangat memperihatinkan akibat penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut tidak bisa dipandang secara sederhana sebagai bentuk penyimpangan saja, melainkan dalam konteks sosial sebagai hasil dari interaksi sosial yang tidak sempurna seseorang dengan lingkungan sosialnya, seperti konteks kontrol sosial, pola asuh, dan relasi sosial. Dalam hal ini, perlu adanya kontrol sosial di Duri Kosambi sebagai bentuk pengendalian dalam mencegah atau minimalisir penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Dengan adanya kontrol sosial yang baik diharapkan mampu mencegah penyimpangan pada remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan efektivitas kontrol sosial masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja Kelurahan Duri Kosambi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini yakni data primer dan sekunder. Sumber data primer sebagai data utama yang bersumber langsung dari informan dan data sekunder sebagai data pendukung untuk memperkuat penelitian ini yang didapatkan secara tidak langsung dalam bentuk foto dan dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Penulis melakukan wawancara mendalam dengan remaja pengguna narkoba, aparat Kepolisian Sektor Cengkareng, dan masyarakat Kelurahan Duri Kosambi yang meliputi Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta warga masyarakat. Penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball. Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, penulis menggunakan teori kontrol sosial Travis Hirschi sebagai landasan teori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kontrol sosial masyarakat Duri Kosambi terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dalam bentuk preventif dan represif. Bentuk kontrol preventif dalam mencegah remaja menggunakan narkoba, yaitu: 1) Pemberlakuan Jam Belajar Masyarakat (JBM), 2) Penyuluhan bahaya narkoba melalui penyuluhan secara langsung yang melibatkan Kepolisian dan Satpol PP serta melalui pemasangan Spanduk himbauan bahaya narkoba, dan 3) Pengawasan oleh orang tua dan Tokoh Agama melalui pemberian nasihat atau petuah, aturan maupun larangan dan internalisasi nilai-nilai agama melalui kegiatan keagamaan. Adapun bentuk kontrol represif dalam mencegah atau meminimalisir remaja menggunakan narkoba, yaitu melalui tindakan teguran oleh masyarakat yang meliputi Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan warga masyarakat Kelurahan Duri Kosambi, serta tindakan penangkapan oleh aparat Kepolisian Sektor Cengkareng dan Citra Bhayangkara sebagai mitra Kepolisian. Sementara itu, terkait efektivitas kontrol sosial masyarakat Kelurahan Duri Kosambi untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, bentuk kontrol represif berupa tindakan penangkapan atau penggerebekan oleh Kepolisian karena adanya laporan dari warga masyarakat sangatlah efektif karena menimbulkan efek jera dan mengurangi keinginan remaja untuk menggunakan narkoba. Sedangkan bentuk kontrol preventif melalui pengawasan dan penyuluhan tidaklah cukup efektif dikarenakan tidak adanya kepekaan dari masyarakat dan kesadaran dari remaja terhadap penyalahgunaan narkoba.