Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis ditandai dengan menurunnya fungsi dari ginjal sehingga menyebabkan kerusakan pada ginjal serta dapat ditangani dengan terapi atau transplantasi ginjal. Gagal ginjal terbagi menjadi dua yakni gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut. Penderita gagal ginjal bukan hanya dihadapi dengan problematika fisik melainkan psikis juga. Penanganan ini tentu ditangani melalui pendekatan keagamaan atau rohani salah satunya dengan metode qur’anic healing yang terdapat di rumah sakit agar memberikan rasa tenang dalam jiwa pasien. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode Qur’anic Healing Dalam Membentuk Ketenangan Jiwa Pasien Gagal Ginjal di RSI Sultan Agung Semarang. Tujuan Penelitian : Mendeskripsikan dan menganalisis Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode Qur’anic Healing Dalam Membentuk Ketenangan Jiwa Pasien Gagal Ginjal di RSI Semarang.
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif naratif. Sumber data penelitian ini adalah petugas rohani, petugas hemodialisis, dan pasien. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data (data reduction), display data (data display), Kesimpulan (conclusion).
Hasil Penelitian adalah : Bimbingan rohani Islam melalui metode qur’anic healing merupakan salah satu bentuk pelayanan keagamaan yang berada di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Metode yang digunakan yaitu metode tidak langsung dengan menggunakan alat speaker yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Manfaat dari pelaksanaan bimbingan untuk pasien adalah menjadikan hati, pikiran lebih tenang dan sejuk ketika didengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an; senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun, dan meyakinkan pasien kepada Allah SWT bahwa Dia Maha Kuasa lagi Maha Berkehendak. Pasien gagal ginjal dihadapkan dengan rasa khawatir, takut, dan tidak tenang saat menjalani cuci darah. Proses qur’anic healing dilaksanakan pada saat pasien menjalani proses cuci darah. Proses mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dapat dilakukan oleh petugas hemodialisa maupun petugas kerohanian. Surat yang diputarkan adalah surat Al-Baqarah, Ar-Rahman. Namun, dua surat tersebut tidak menjadi keharusan untuk diputarkan. Surat yang lain juga dapat diputarkan karena tujuan dari melantunkan adalah untuk memberikan rasa ketenangan jiwa pasien gagal ginjal selama proses cuci darah berlangsung. Ayat-ayat yang biasa diperdengarkan adalah ayat yang berkaitan dengan ruqyah penyembuhan seperti Surat Yunus ayat 57, Surat An-Nahl ayat 69, Surat Al-Isra ayat 82, Surat Asy-Syu’ara ayat 80, dan Surat Fushilat ayat 44. Relevansi ayat-ayat di atas dapat dilihat dari hasil bahwa informan merasakan hal yang positif, lebih bersabar, ikhlas, merasa lebih dekat dengan Allah SWT, dan lebih berpasrah. Melalui sikap pasrah ini yang kemudian terbentuknya aspek-aspek ketenangan jiwa dalam diri informan yang merupakan dari wujud keimanan terhadap takdir dan ketetapan Allah SWT.