Bipolar Disorder merupakan salah satu dari sekian banyak yang termasuk kedalam kategori penyakit mental. Dimana pada suatu kondisi seorang penderita bipolar akan mengalami perubahan mood yang sangat drastis, ada dua fase yang dirasakan penderita bipolar yakni fase manik dan fase depresi. Penyakit mental ini belum ada obat yang bisa 100% menyembuhkan penyakit bipolar ini. Namun dengan bantuan obat yang diberikan psikiater dan juga strategi koping religius yang dilakukan para penderita akan memulihkan keadaan yang ada menjadi lebih baik. Dengan rumusan masalah Apa Saja Problematika Psiko-Sosial Pada Penderita Bipolar Disorder di Bipolar Community Semarang, Bagaimana Strategi Koping Religius Pada Penderita Bipolar Disorder di Bipolar Community Semarang, dan Bagaimana Strategi Koping Religius Pada Penderita Bipolar Disorder di Bipolar Community Semarang dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam.
Bertujuan untuk mendeskripsikan Problematika Psiko-Sosial Pada Penderita Bipolar Disorder di Bipolar Community Semarang, Strategi Koping Religius Pada Penderita Bipolar Disorder di Bipolar Community Semarang, dan mengetahui bagaimana dalam pandangan perspektif Bimbingan dan Konseling Islam. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.teknik keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan model analisis data yang dipopulerkan Miles dan Huberman yakni reduksi data, penyajian data, verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem psiko-sosial yang dialami para penderita Bipolar Disorder yaitu masalah internal keluarga (perceraian, perselisihan, dan pola asuh), masalah ekonomi (Kebangkrutan), masalah pendidikan (Kurangnya Kontrol Diri), dan masalah pekerjaan (Hubungan Antar Partner). Sedangkan untuk Strategi Koping Religius yang dilakukan penderita Bipolar Disorder di komunitas Bipolar Community Semarang meliputi, Sholat, Dzikir, Puasa, Membaca Al Qur’an, Bersholawat, bersedekah kepada sesama, berkumpul dengan orang orang sholeh. Perspektif BKI dalam penelitian ini mengambil tujuan dan fungsi dari BKI, dimana dalam Tujuan BKI yaitu membantu individu dalam mengembangkan dan mempelajari makna fitrah yang ada dalam dirinya melalui peningkatan iman, keyakninan, dan ketulusan serta fitrah yang diberikan oleh Allah Swt kepada individu akan terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan petunjuk-Nya. Selanjutnya dalam fungsi BKI yakni ada fungsi preventif (Mencegah), fungsi kuratif (Menyelesaikan), fungsi developmental (Mempertahankan).